Suara.com - Kementerian BUMN mengisyaratkan PT Danareksa (Persero) akan menjadi investment holding (induk usaha) bagi empat Bank BUMN dalam rangka konsolidasi strategis bank perusahaan milik negara tersebut yang ditargetkan terealisasi tahun 2018.
"Danareksa sangat 'eligible' untuk menjadi induk usaha dari Bank-Bank Pemerintah," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, di Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Menurut Gatot, pembentukan holding investment Bank BUMN untuk mendorong perkuatan sistem perbankan nasional, meningkatkan ekuitas atau permodalan, serta memiliki kemampuan mencari akses pendanaan yang lebih besar.
Ia mengatakan, pembentukan holding bank plat merah tersebut butuh waktu panjang selain empat Bank BUMN tersebut merupakan perusahaan terbuka, serta kepemilikan saham yang berbeda satu sama lain.
"Meskipun Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham mayoritas di Bank BUMN, namun sebagian besar sahamnya dikuasai investor di pasar modal," ujarnya.
Dengan begitu tambah Gatot, banyak hal-hal yang sifatnya rahasia yang tidak bisa langsung diungkapkan kepada publik sebelum holding tersebut benar-benar rampung.
"Tunggu saja, nanti kalau sudah selesai (pembentukan) holding nanti kami umumkan," kata Gatot.
Ia menjelaskan, konsolidasi atau penggabungan Bank BUMN sudah lama menjadi wacana, mulai dari merger hingga pembentukan 'virtual holding'.
"Tapi, yang dulu sempat direncanakan berbentuk 'virtual holding, sekarang terkonfirmasi tidak dilanjutkan. Kami ingin holding itu yang benar-benar ada perusahaan yang bertindak sebagai induk, Danareksa," ujarnya.
Menurutnya, dalam penetapan holding tersebut tidak ada larangan Danareksa sebagai induk.
"Danareksa selama ini pada praktiknya sudah menjadi holding, karena memiliki anak usaha terutama pada perusahaan jasa sekuritas," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan membentuk holding Bank BUMN nantinya anak usaha perusahaan dapat disinkronisasi satu sama lain, termasuk pengadaan dari sisi teknologi informasi.
Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN akan merealisasikan pembentukan induk usaha (holding) pada tujuh sektor sebagai bagian dariRoadMap BUMN tahun 2015-2019.
"Jumlah BUMN akan berkurang dari saat ini berjumlah 119 perusahaan, menjadi. Sebanyak 85 perusahaan pada tahun 2019," kata Deputi Kementerian BUMN Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha BUMN, Aloysius K. Ro, di Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Menurut Aloysius, ke-7 sektor holding tersebut yaitu Holding Logistik dan Perdagangan, Holding Perkebunan, Holding Farmasi, Holding Perkapalan, Holding Konstruksi dan Infrastruktur, Holding Tambang dan Holding Pertahanan Strategis.
Holding Logistik dan Perdagangan meliputi empat BUMN yaitu PT Pos Indonesia, PT Banda Ghara Reksa, PT Varuna Tirta Prakasya dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Holding Perkebunan meliputi PT Kimia Farma, PT IndoFarma dan PT Bio Farma, Holding Perkapalan meliputi PT Pelindo I-Pelindo IV.
Selanjutnya Holding Konstruksi dan Infrastruktur meliputi PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, PT Nindya Karya, PT Amarta Karya, PT Istaka Karya, PT Brantas Abipraya, PT Virama Karya, PT Indah Karya, PT Yodya Karya, PT Bina Karya, PT Indra Karya. (Antara)
Berita Terkait
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera
-
Bongkar Strategi BUMN Migas Jaga Kepercayaan Investor Asing
-
Merger BUMN Karya Belum Rampung, Targetnya Mundur di 2026
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur