Suara.com - PT Angkasa Pura II (Persero) jajaki menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun yang dijadwalkan dapat terealisasi pada Juni 2016.
"Proses penerbitan obligasi sedang berlangsung termasuk seleksi penasehat keuangan," Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Rabu (24/2/2016).
Menurut Budi, dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun 2016 yang mencapai Rp11 triliun.
"Tahun ini (2016) investasi AP II digunakan antara lain untuk menuntaskan pembangunan Terminal 3 Ultimate dan berikut fasilitas pendukung bandara, mulai dari listrik, air, infrastruktur jalan, dan lainnya," ujarnya.
Selain itu, tambah Budi, dana obligasi juga untuk mengembangkan empat bandara lainnya yaitu bandara di Jambi, Pangkal Pinang, Pontianak dan Bandung.
Ia menjelaskan untuk memenuhi biaya capex 2016 selain obligasi Rp2 triliun juga dikombinasikan dengan fasilitas pinjaman dari Sarana Multi Infrastruktur/SMI (BUMN pembiayaan infrastruktur) dan pinjaman perbankan.
"Pinjaman dari sinergi Bank BUMN sudah mendapat komitmen sebesar Rp2,1 triliun, pinjaman SMI kami perkirakan bisa mencapai Rp4,5 triliun, selebihnya dari dana internal sekitar Rp2,4 triliun," katanya.
Sedangkan pinjaman sebesar Rp2,1 triliun berasal dari Bank Mandiri, BRI dan BNI, atau masing-masing Rp700 miliar.
"Pinjaman sebesar Rp2,1 triliun itu akan kami cairkan seluruhnya pada tahun ini juga," ujarnya.
Ia menjelaskan pinjaman perbankan saat ini relatif lebih murah dengan suku bunga kurang dari 9 persen dan masa pengembalian berkisar 7-9 tahun.
Khusus pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, AP II mengatakan penyelesaiannya sudah mencapai 96 persen.
Untuk tahap awal, Terminal 3 Ultimate sudah dapat digunakan mulai Mei 2016, dan beroperasi penuh pada Mei 2017.
"Untuk menyelesaikan seluruh proyek Terminal 3 Ultimate sampai tahun 2017 dibutuhkan dana sekitar Rp10 triliun, termasuk seluruh pengerjaan penyediaan infrastruktur listrik, air, jalan, taman dan lainnya," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
10,5 Juta Orang Diproyeksikan Bakal Berlibur Naik Pesawat di Nataru
-
SMRA Terbitkan Obligasi 500 Miliar di Tengah Penurunan Laba Bersih
-
Segera Nikmati Keuntungannya, Begini Cara Mulai Investasi Obligasi Modal Kecil
-
Incar Dana Rp 5 Triliun, Bank Mandiri Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Tahap I
-
Tiga Bandara di Sumatera Tetap Layani Penerbangan Meski Diterjang Banjir Hingga Gempa
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
KB Bank Butuh Suntikan Modal untuk Masuk 10 Besar Indonesia
-
Kenaikan Gaji Pekerja RI Bakal Melambat 5,8 Persen Tahun 2026
-
Pemerintah Janji Tahun 2026 Tidak Ada Potong Gaji, Formulasi Baru Jadi Jaminan
-
Isu Dinamika Bisnis Menyeruak dalam RUPSLB SMGR
-
Lalu Lalang Penumpang Udara saat Nataru Diprediksi Lebih dari 10,5 Juta Orang
-
Krisis Energi di Pengungsian Aceh, Rieke Diah Pitaloka Soroti Kerja Pertamina
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp870 Miliar
-
PPN Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Stop Impor Solar pada 2026
-
Tarif Ekspor Indonesia ke AS 'Dipangkas' dari 32% ke 19%, Ini Daftar Produk Kebagian 'Durian Runtuh'