Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meminta industri melakukan transaksi menggunakan mata uang rupiah. Permintaan ini disampaikan saat Agus menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin di Kantor Kemenperin, Jakarta.
"Transaksi yang sebelumnya, masih banyak yang menyelesaikan transaksi di dalam negeri dalam valuta asing. Di tahun yang lalu penggunaannya di kisaran 7 miliar dollar AS per bulan," kata Agus di Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Namun, lanjutnya, transaksi menggunakan valuta asing atau mata uang dollar berangsur turun, hingga kurang dari 4 miliar dollar AS per bulan saat ini.
Artinya, lanjut Agus, dibutuhkan komitmen semua pihak untuk menjalankan aturan yang dikeluarkan Bank Indonesia untuk penggunaan rupiah dalam transaksi di wilayah NKRI.
"Kami melihat Kemenperin juga memberikan arahan kepada industri yang di bawah supervisi kemenperin, untuk betul-betul bisa menerapkan penggunaan rupiah di dalam negeri," ujar Agus.
Mantan menteri keuangan tersebut juga membahas perihal sektor-sektor industri khusus yang memerlukan penyesuaian dan transisi bagi industri yang menggunakan valuta asing untuk beralih ke rupiah.
Sementara itu, lanjutnya, untuk beberapa industri dengan karakteristik khusus dan harus menggunakan dollar dalam transaksinya di NKRI, persoalan tersebut perlu dibahas lebih lanjut.
"Tapi yang kami tekankan, UU Mata Uang itu kan jelas, kalau untuk berdagang, transaksi perdagangan di wilayah NKRI harus menggunakan rupiah. Dan kalau masih ingin menggunakan valas, ada aturannya apa-apa saja yang boleh," ujar Agus.
Pasalnya, penggunaan rupiah dalam transaksi bisnis sektor industri di dalam negeri akan berkontribusi untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Mantan Dirut Bank Mandiri tersebut berharap agar penggunaan mata uang dollar bisa lebih ditekan dibawah 4 milliar dollar AS per bulan. (Antara)
Berita Terkait
-
Rupiah Tumbang Dihantam Sentimen Global dan Lokal
-
Rupiah Makin Gagah Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.571
-
Stimulus Baru Pemerintah Dorong Rupiah Hajar Dolar AS Hari Ini
-
Satu Tahun Kinerja Prabowo - Gibran, Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS
-
Rupiah Terkapar Lemah Lawan Dolar AS Jelang Akhir Pekan, Ini Pendorongnya
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Tanggapi Sengkarut Utang Kereta Cepat, AHY: Saya Tak Mau Ada Polemik!
-
AHY Ungkap PR Prabowo Setelah 1 Tahun Menjabat: 9,9 Juta Keluarga Tidak Punya Rumah
-
AHY Enggan Buru-buru Bangun Tanggul Raksasa Jawa, Khawatir Anggaran Membengkak
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Menteri dan Wamen Dapat Mobil Dinas Maung, Purbaya: Uang Ada, Tergantung Pindad?
-
Disuruh Prabowo Pindahkan Uang Korupsi Rp 13,2 T, Purbaya: LPDP Uangnya Masih Kebanyakan
-
Cara Mendaftarkan Nama ke DTKS Agar Bisa Terima Bansos, KIP, PKH Sampai Prakerja!
-
BSU Rp 600 Ribu Cair Lagi Oktober 2025? Jangan Asal Cek Rekening, Ini Faktanya
-
Menkeu Purbaya Ungkap Nasib Insentif Mobil, Singgung Kesiapan Industri Otomotif
-
Ditantang Dedi Mulyadi, Menkeu Purbaya: Mungkin Anak Buahnya Ngibulin Dia