Suara.com - Harga minyak dunia naik tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB 10/3/2016), karena penurunan besar dalam persediaan bensin AS mendorong prospek permintaan di pasar global yang sedang dibanjiri pasokan minyak mentah.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, melonjak 1,49 dolar AS (4,9 persen) menjadi berakhir di 37,99 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga bulan.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan Eropa untuk minyak, melompat menjadi menetap pada 41,07 dolar AS per barel, naik 1,42 dolar AS (3,6 persen) dari penutupan Selasa (8/3/2016).
Pada Rabu (9/3/2016), laporan persediaan bahan bakar minyak Departemen Energi AS (DoE) menunjukkan stok minyak mentah komersial naik 3,9 juta barel menjadi 521,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Maret.
Analis CMC Markets Jasper Lawler mengatakan penambahan minyak mentah itu "jauh di bawah penambahan besar mengejutkan yang dilihat minggu lalu, yang mencapai 10,4 juta barel." Lebih signifikan, persediaan bensin turun 4,5 juta barel, tiga kali estimasi. Dan persediaan sulingan (destilat), termasuk minyak diesel dan bahan bakar pemanas, turun 1,1 juta barel, bukan kenaikan 900.000 barel seperti yang diharapkan.
"Penarikan dalam bensin lebih besar daripada yang para pedagang cari, itu yang benar-benar mendukung cukup banyak," kata Oliver Sloup dari iiTrader.com.
Sloup mengatakan bahwa pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis telah menambahkan beberapa dukungan terhadap komoditas, di tengah harapan ECB akan mengumumkan stimulus tambahan untuk zona euro yang lesu.
Dia mengatakan bahwa paket stimulus yang lebih besar daripada yang diantisipasi bisa menempatkan euro di bawah tekanan jual dan mengangkat dolar, "dan dapat berpotensi menempatkan dukungan jangka pendek pada minyak mentah" yang dihargakan dalam dolar. (Antara)
Berita Terkait
-
Resiko Geopolitik Dongkrak Harga Minyak Indonesia ke 66,81 Dolar AS
-
Harga Minyak Dunia Mulai Mendidih Lagi, Imbas Ketegangan AS-China
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Menteri ESDM Bahlil Usul ke DPR ICP 2026 di Kisaran 60 sampai 80 Dolar AS per Barel
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat