Suara.com - Kurs dolar AS menguat terhadap euro pada Jumat (Sabtu pagi WIB 12/3/2016), karena pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) mengisyaratkan bahwa bank dapat melepaskan rencana stimulus lainnya di waktu mendatang.
Erkki Liikanen, anggota Dewan Gubernur ECB, mengatakan pada Jumat bahwa bank sentral tidak kehabisan alat untuk meningkatkan perekonomian dan akan terus mendukungnya hingga mencapai target inflasi dua persen.
Mata uang bersama menurun 0,17 persen terhadap greenback setelah pernyataan Liikanen.
Pada sesi sebelumnya, euro melonjak 1,8 persen terhadap greenback karena Presiden ECB Mario Draghi menyatakan bahwa tahun-tahun pemotongan suku bunga akhirnya dapat berakhir.
"Suku bunga akan tetap rendah, sangat rendah, untuk jangka waktu yang panjang dan jauh melewati kemampuan pembelian kami," kata Draghi.
Namun, ia mengatakan, "dari perspektif hari ini dan memperhitungkan dukungan dari langkah-langkah kami terhadap pertumbuhan dan inflasi, kami tidak mengantisipasi bahwa bank akan perlu untuk mengurangi suku bunga lebih lanjut." Pernyataan Draghi menyusul keputusan ECB untuk memotong suku bunga operasi "refinancing" utama untuk kawasan euro sebesar lima basis poin ke rekor terendah nol persen pada Kamis.
ECB juga memperluas program pembelian aset dari 60 miliar euro (66,81 miliar dolar AS) menjadi 80 miliar euro (89,08 miliar dolar AS) per bulan, mulai April.
Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,1155 dolar dari 1,1206 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4378 dolar dari 1,4290 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7573 dolar dari 0,7450 dolar.
Dolar dibeli 113,73 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,99 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun menjadi 0,9819 franc Swiss dari 0,9821 franc Swiss, dan sedikit menurun menjadi 1,3218 dolar Kanada dari 1,3345 dolar Kanada. (Antara)
Berita Terkait
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Rupiah Melemah ke Rp16.426 per Dolar AS, BI Janji Terus Jaga Stabilitas
-
PSSI-nya Wales Raup Untung Rp648 Miliar Meski Prestasi Timnas Berantakan
-
Isuzu ELF NMR Hadir dengan LED Display di GIIAS 2025
-
Semifinal Euro U-21 2025: Pemain Rp43 M dengan Nama Jawa Ini Bikin Inggris Was-was
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini