Suara.com - Dana Moneter Internasional menyarankan pemerintah bersama DPR RI segera menuntaskan serta mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan agar Indonesia memiliki landasan dan kerangka hukum penanganan krisis sektor keuangan.
"Persetujuan RUU JPSK (sekarang berubah menjadi RUU PPKSK) jadi prioritas utama untuk memperkuat kerangka kelembagaan bagi stabilitas sektor keuangan," kata Kepala Misi IMF untuk Indonesia, Luis E. Breuer dalam pernyataan di Jakarta, Selasa (15/3/2016).
Hingga awal Maret 2016, menurut Luis, kondisi pasar keuangan Indonesia berjalan baik. Sepanjang 2015, menurut Luis, Indonesia berhasil melewati tantangan-tantangan pembalikan arus modal di tengah gejolak keuangan global.
Namun, menurut dia, tantangan ekonomi global tidak berhenti pada awal 2016. Memang pada awal tahun ini, tekanan mereda, namun ke depannya, negara-negara dengan pasar yang baru tumbuh (emerging markets) seperti Indonesia, tetap harus menjalankan pengawasan yang ketat dan mitigasi terhadap risiko-risiko gejolak eksternal.
Kesimpulan konsultasi keuangan dan ekonomi IMF dengan Indonesia menyimpulkan bahwa dibutuhkan kerangka untuk bantuan likuiditas darurat maupun resolusi bank. Selain itu, perlu ada sinergi antarlembaga sektor keuangan di Indonesia, antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan dengan koordinasi baru yang sesuai landasan hukum.
"Mereka (Dewan Eksekutif IMF) meminta agar pengundangan UU JPSK dilakukan secara cepat dan efisien," kata dia.
Pimpinan lembaga yang bermarkas di Washington, Amerika Serikat itu juga meminta efektivitas penerapan pengawasan dan pemantauan risiko bagi korporasi terhadap tekanan mata uang asing dan risiko-risiko pinjaman.
Lebih lanjut, menurut Luis, UU PPKSK semakin mendesak. Hal itu karena tekanan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia didominasi oleg faktor eksternal.
Dia menyebutkan pada 2016 kondisi pasar keuangan global masih fluktuatif, negara mitra dagang Indonesia seperti Tiongkok juga masih mengalami perlambatan, serta harga komoditas dan minyak berpotensi terus menurun.
Namun, di luar faktor eksternal, proses perbaikan struktural ekonomi domestik, kata Luis, berjalan positif. Luis menegaskan prospek ekonomi Indonesia untuk jangka menengah cukup baik.
IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia dapat tumbuh pada 2016 mencapai 4,9 persen dari 4,79 persen pada 2015. (Antara)
Berita Terkait
-
IMF Puji Perekonomian Indonesia, Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore
-
Tensi Dagang Masih Panas, IMF Minta Negara Hati-hati Kelola Uang
-
IHSG Hari Ini Terdongkrak Proyeksi IMF Soal Pertumbuhan Ekonomi Global
-
Jejak Digital Menkeu Purbaya: Pernah Sebut IMF Bodoh!
-
'Jangan Percaya IMF!' Ucapan Lama Menkeu Purbaya Sardewa Kini Jadi Bumerang?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak
-
Bukan Bitcoin! Koin Kripto Ini Diprediksi Bakal Meroket Tahun 2026
-
IHSG Bangkit Setelah Libur Panjang, Kembali ke Level 8.600
-
Pemerintah Mulai Tentukan Lokasi Hunian Tetap untuk Korban Banjir Sumatera
-
Isu BEEF Dicaplok Raksasa Korea Selatan, Efek Program MBG?