Suara.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan aparat TNI dan Polri membasmi kasus penyelundupan produk dari luar negeri, khususnya narkoba. Negara rugi besar gara-gara itu semua.
"Kerugian negara dari penyelundupan itu angkanya besar, kami tidak tahu secara pasti nilainya. Yang jelas pemerintah sungguh-sungguh menghentikan ini, karena yang paling utama adalah penyelundupan narkoba yang luar biasa. Itu sangat meresahkan kita semua," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Jakarta, Kamis (17/3/2016).
Oleh sebab itu, pemerintah akan melakukan reformasi sistem tata kelola perizinan impor. Perubahan secara menyeluruh guna menutup celah penyelundupan.
"Sekarang memang ada kuota untuk ekspor dan impor. Hal itu sedang dipertimbangkan apakah yang seperti itu baik bagi perekonomian nasional atau tidak," ujar dia.
Dia menambahkan pemerintah telah memiliki data pelabuhan-pelabuhan formal dan informal serta yang dimiliki swasta, bahkan perseorangan.
Jalur penyelundupan yang telah terdeteksi, katanya, terjadi di banyak titik.
"Jalur penyulundupan terjadi disekian ratus titik, sudah bisa diketahui. Tapi karena aparat bea cukai yang terbatas, sementara yang ditangani begitu luas, makanya sering bobol (lepas). Walaupun dilihat angka-angkanya itu pada 2015, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang ditangani itu meningkat tajam," kata dia.
"Yang paling penting disampaikan oleh Presiden, kami akan tindak secara tegas dan akan dimulai dari wilayah Barat (Sumatera) untuk jalur-jalur tikus," Pramono menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Tiba-tiba Menkeu Purbaya Minta Maaf ke Kementerian dan Pemda
-
Telin dan Cabos de Timor-Leste, E.P. Perkuat Kolaborasi Bilateral Pengembangan Infrastruktur Digital
-
Menkeu Purbaya Balas Protes Pedagang Thrifting: Harga Murah Tapi Merusak Industri Kita
-
Kajian CPI: Investasi Sektor Ketenagalistrikan di RI Masih Jauh dari Target
-
Pemda Pinjam Duit ke Pemerintah Pusat, Menkeu Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
-
CIO Danantara Pandu Sjahrir Bantah Emiten TOBA Ikut Tender Proyek Waste-to-Energy
-
Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem, HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3
-
7 Fakta PHK Massal Karyawan Pabrik Ban Michelin Cikarang Timur
-
4 Syarat Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Siapa Saja Bisa Ajukan?
-
Bangun Pabrik Soda Ash Pertama, Dirut Pupuk Indonesia: Impian Tiga Dekade Lalu Akhirnya Terwujud