Suara.com - Indonesia Property Watch (IPW) menyatakan penurunan BI rate atau suku bunga acuan belum berdampak luas pada sektor properti karena masih belum banyak bank yang menurunkan suku bunga kredit perumahan rakyat (KPR).
"Potensi ini jangan sampai diabaikan. Meski demikian, penurunan suku bunga KPR ini nantinya harus sejalan dengan relaksasi kebijakan di sektor perumahan sehingga dampaknya akan luar biasa," kata Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda di Jakarta, Kamis (17/3/2016).
Ia mengingingkan agar Bank Indonesia dapat menjadi pendorong stimulus dalam menggerakkan pasar perumahan, antara lain dengan adanya relaksasi kebijakan seperti penetapan aturan loan to value (LTV) yang lebih progresif.
Dia mencontohkan, untuk segmen bawah, aturan LTV dapat dilonggarkan hingga 100 persen sehingga uang muka juga menjadi 10 persen, sedangkan untuk segmen menengah menjadi 90 persen sehingga uang muka 10 persen.
Untuk segmen atas, lanjut dia, diperbolehkan untuk diperketat karena pada dasarnya diperkirakan terjadi aksi spekulasi besar-besaran yang ada di segmen tersebut.
"Dengan kondisi pasar perumahan saat ini, bukan waktunya untuk menekan sektor perumahan dengan aturan yang ketat," katanya.
Ali Tranghanda mengingatkan bahwa kelak nantinya Bank Indonesia juga dapat kembali memperketat aturan ketika pasar sudah pulih.
Sebagaimana diwartakan, keputusan melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI rate) menjadi 6,75 persen pada bulan Maret 2016 karena terjaganya pemulihan ekonomi domestik ditandai dengan laju inflasi yang terkendali, dan indikasi dari meredanya gejolak pasar keuangan global.
Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di Jakarta, Kamis, mengatakan selain laju inflasi yang masih terjaga, tekanan global telah mereda, terbukti dari apresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing di beberapa pekan terakhir.
Dari sisi internal, Juda merujuk pada inflasi pada 2 bulan pertama 2016 yang tergolong rendah. Pada bulan Januari 2016, inflasi bulanan sebesar 0,51 persen, dengan inflasi inti tercatat 0,29 persen.
Pada bulan Februari 2016, justru terjadi inflasi minus atau deflasi 0,09 persen, dan inflasi inti rendah 0,31 persen. Survei BI menyebutkan hingga pekan pertama Maret 2016, inflasi sebesar 0,05 persen.
Di tengah situasi internal dan eksternal ekonomi yang lebih kondusif, bank sentral menilai perlu mengambil peluang penurunan kembali BI rate untuk mendorong permintaan masyarakat yang bisa memacu kegiatan ekonomi. (Antara)
Berita Terkait
-
Taktik Bank Mandiri Genjot Penyaluran KPR
-
BRI Percepat Penyaluran KPR FLPP untuk Dukung Program Perumahan Nasional
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Program 3 Juta Rumah Tancap Gas, Prabowo Hadiri Akad Massal KPR FLPP
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya