Suara.com - Tiga wilayah di Tangerang yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus untuk investasi properti saat ini.
Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Dahnil Anzar Simanjuntak dihubungi, Kamis (31/3/2016) mengatakan, dibandingkan dengan Bogor, Depok dan Bekasi, wilayah Tangerang memiliki potensi yang luar biasa.
Lonjakan penduduk dan pembangunan infrastruktur telah membuat nilai jual tanah di Tangerang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
Adapun bisnis properti yang menarik untuk dikembangkan di wilayah ini adalah properti kelas medium dan premium seperti rumah pertokoan (ruko) dan perkantoran.
"Jadi, untuk investasi ruko dan kantor, wilayah Tangerang adalah lokasi yang tepat saat ini bagi para investor dalam mengembangkan usahanya," ujarnya.
Faktor lainnya adalah kedekatan wilayah Tangerang dengan DKI Jakarta dan ketersedian Bandara Soekarno - Hatta.
Harga jual tanah yang sudah sangat tinggi di Jakarta dan kepadatan lalu lintas, membuat investor memindahkan usahanya ke Tangerang.
Apalagi dengan bisnis properti yang tak cocok dengan kondisi padat seperti Jakarta. Wilayah Tangerang memiliki posisi tawar lebih dan nilai investasinya menjanjikan.
"Investasi di wilayah Tangerang akan terus tumbuh. Jadi, sangat baik untuk investor baik nasional maupun internasional," pungkasnya.
Head of Marketing and Communication Grand Dadap City Hadi Wanto menuturkan, pihaknya telah melakukan investasi skala besar diatas lahan seluas 3,7 hektare.
Pihaknya juga telah menyiapkan hunian vertikal dengan harga terjangkau mulai Rp300 Juta. Para penghuni pun akan disediakan fasilitas seperti pusat belanja, ruko dan hotel yang berada dalam satu kawasan.
"Kami berlokasi dengan bandara soekarno - hatta dan hanya butuh waktu lima menit jika memang akan melakukan penerbangan," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
Fakta Baru Mayat di Cikupa: Diduga Tewas Sepekan, Dibungkus Plastik dan Karung
-
Mayat Membusuk Terbungkus Plastik Ditemukan di Kebun Pisang Cikupa, Polisi Buru Identitas Korban
-
BTN Gandeng Arsitek Hingga Pengembang Gali Inovasi Baru Sektor Properti
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026