Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengaku ingin terus menambah kawasan industri yang mendapat fasilitas Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK).
"Semakin banyak yang dapat KLIK, maka akan semakin banyak pilihan bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia," katanya di Jakarta, Sabtu (2/4/2016).
KLIK merupakan fasilitas kemudahan investasi langsung konstruksi dimana investor dapat langsung membangun proyek mereka setelah memperoleh izin prinsip dari BKPM.
Pengurusan izin-izin lainnya seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Lingkungan (UKL/UPL dan Amdal) dan perizinan pelaksanaan daerah lainnya sepanjang telah memenuhi ketentuan Tata Tertib Kawasan Industri (Estate Regulation).
Hingga saat ini, tercatat 14 kawasan industri yang telah ditetapkan untuk dapat mengimplementasikan fasilitas KLIK dengan total luasan 17.154 hektar.
Ke 14 Kawasan industri tersebut tersebar di enam provinsi yakni Jawa Tengah terdiri dari 3 kawasan industri seluas 840 hektare, Jawa Timur terdiri dari 1 kawasan industri seluas 1.761 hektare, Sulawesi Selatan 1 kawasan industri seluas 3.000 hektare, Banten terdiri dari 3 kawasan industri dengan total luas lahan 3.170 hektare, Jawa Barat terdiri dari 5 kawasan industri dengan total luas lahan 1.111 hektare dan Sumatera Utara terdiri dari 1 kawasan industri seluas 100 hektare.
Menurut Franky, banyak wilayah yang mengusulkan kawasan industri untuk mendapatkan fasilitas terbaru dari BKPM tersebut.
"Tapi kami tidak bisa langsung berikan, harus dicek dahulu ketersediaan dan status lahannya. Begitu pula statusnya harus sudah resmi sebagai kawasan industri," katanya.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menargetkan bisa memberikan fasilitas KLIK kepada hingga 50 kawasan industri di seluruh Indonesia dari sekitar 79 kawasan industri di seluruh Indonesia.
"Kita maunya bisa sampai 50 kawasan industri yang dapat KLIK, tapi tergantung kesiapan daerah. Makin banyak tentu semakin bagus," ujarnya.
Banyaknya kawasan industri yang diberikan fasilitas KLIK, kata dia, akan memberikan investor alternatif pilihan sesuai potensi wilayah yang ada.
Ia mengingatkan pemberian fasilitas KLIK bertujuan untuk memasarkan ruang di kawasan industri tersebut kepada investor sehingga kawasan yang sudah penuh atau hampir penuh tidak akan mendapatkannya.
"Kalau ada yang memenuhi syarat kawasannya siap, bupati dan gubernurnya sepakat, akan bisa langsung dapat KLIK," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Strategi Holding BUMN Danareksa Ciptakan Kawasan Industri Hijau
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
Pemerintah Rayu Toyota Bangun Pabrik Etanol
-
PLN - BKPM Perkuat Kolaborasi di Sektor Ketenagalistrikan: Dorong Pertumbuhan Investasi
-
Danareksa Jadikan Kawasan Industri 'Penyerap' Karbon
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan