Kumpulan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengeluhkan sikap pemerintah yang selama ini dinilai belum memaksimalkan peran swasta dalam pembangunan proyek-proyek strategis infrastruktur.
Wakil Ketua Kadin Bidang Infrastruktur Erwin Aksa mengatakan, proyek-proyek infrastruktur yang strategis terlalu sering diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sehingga, dampak adanya pembangunan infrastruktur untuk menggerakkan roda perekonomian belum bisa dirasakan secara merata.
"Kalau kita lihat selama ini, proyek strategis yang nilai pengembaliannya besar selalu diberikan kepada BUMN, sedangkan pengembalian yang kecil baru diberikan kepada swasta. Nggak heran kalau swasta minatnya kurang," kata Erwin saat ditemui dalam acara Seminar Kontruksi di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Rabu (6/4/2016).
Selain itu, masih minimnya kerjasama BUMN dalam membangun infrastruktur di daerah dengan pengusaha kecil lokal disana. Sehingga, pengusaha di daerah banyak komplain lantaran hanya bisa menjadi penonton saja.
"Ada keluhan dari pelaku usaha di daerah, bahwa poryek yang skala menengah banyak dikerjakan BUMN, tapi tidak ada kerjasama dengan pengusaha lainnya. Jadi kita swasta hanya bisa jadi penonton saja," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan ini dan memberikan kesetaraan atau kesempatan bagi swasta untuk menggarap proyek-proyek strategis.
"Harapan kita Pemerintah melalui Menteri PUPR bisa mempertegas partnership perusahaan besar antara BUMN dengan swasta menengah kecil bisa digalakkan. Bukan hanya slogan, tapi bisa direalisasikan," katanya.
Berita Terkait
-
Disegel dan Jadi Penyebab Banjir, PTPN III Ternyata Berniat Tambah 59 Ribu Hektar Lahan Sawit
-
Mandat Digitalisasi Negara: BUMN Ini Dianggap Punya 'Privilege' Bisnis Masa Depan!
-
Danantara Keliling Jepang Jaring Investor Buat Program Prioritas
-
BUMN PTPN III Disegel, Jadi Salah Satu Penyebab Banjir Bandang Sumatra
-
Kecelakaan Tragis di Sudirman! Karyawan BUMN Tewas Usai Tabrak Bus TransJakarta yang Berhenti
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bank Indonesia: Ekspor Kopi Indonesia Laris di Afrika hingga Amerika
-
Harga Emas Hari Ini Kompak Naik Lagi, Siap Borong di Pegadaian?
-
Risiko Galbay Pinjol Bikin Susah Pengajuan Modal, Ini Solusi Perbaiki SLIK OJK
-
WSBP Catat Kontrak Baru Rp1,3 Triliun hingga November 2025, Perkuat Transformasi Bisnis dan Keuangan
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis