Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro melaporkan, penerimaan negara pada tiga bulan pertama di 2016 sebesar Rp24,6 triliun atau baru 13,6 persen dari target penerimaan di APNB 2016 sebesar Rp1,8225 triliun. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi di periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp284 triliun.
Ia mengatakan, realisasi sebesar Rp 247,6 triliun terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 204,7 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 42,8 triliun.
“Memang pendapatan kita tahun ini lebih rendah kalau dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu periode yang sama penerimaan kita itu sebesar Rp284 triliun,” kata Bambang saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (11/4/2016).
Ia menjelaskan, selain penerimaan negara, beberapa komponen disektor perpajakan juga mengalami penurunan, seperti PPh Minyak dan Gas yang mengalami penurunan dari Rp12,8 triliun tahun lalu menjadi Rp6,7 triliun.
“Ini karena masalah harga komoditas di sektor migas yang belakangan terakhir sedang tidak menentu makanya mempengaruhi penerimaannya,” katanya.
Selain itu, disektor pajak non migas, pemerintah baru berhasil mengumpulkan Rp181,4 triliun. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebear Rp190,5 triliun.
Kendati banyak penurunan penerimaan negara yang signifikan, adapun belanja negara justru lebih boros dibandingkan tahun lalu. Belanja negara di kuartal I mencapai Rp390,9 triliun. Realisasi tersebut terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga yang mencapai Rp82, triliun dan belanja Non Kementerian/Lembaga sebesar Rp110,8 triliun.
"Tahun lalu belanja negara mencapai Rp 367,7 triliun. Karena kan program pembangunan yang semakin cepat, maka banyak dana yang keluar," katanya.
Jika melihat kondisi ini, lanjut Bambang, defisit anggaran di kuartal I 2016 mencapi 1,13 persen terhadap PDB atau sekitar Rp 143,3 trilun. Sedangkan dalam APBN terjadi defisit anggaran sebesar 2,15 persen terhadap PDB.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Menkeu Baru Diingatkan Buat Kebijakan Realistis, INDEF: Belanja Negara Perlu Ditata Ulang
-
Anggaran MBG di 2026 Tembus Rp335 Triliun, Setara 10 Persen Belanja Negara
-
Sri Mulyani Ungkap Setiap Penduduk RI Bakal 'Kecipratan' Jutaan Rupiah dari APBN Prabowo Mulai 2026
-
Komisi XI Sepakat RAPBN 2026, Pertumbuhan 5,4 Persen dan Penguatan Konsumsi Jadi Fokus
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group