Suara.com - Citibank Indonesia mengaku menyambut baik rencana Bank Indonesia yang akan mengeluarkan instrument kebijakan moneter baru. Kebijakan baru tersebut rencananya akan menggunakan bunga Reverse Repurchase Agreement (Repo) ini dinilai akan berdampak positif bagi industri perbankan.
Chief Executive Officer (CEO) CITI Indonesia, Batara Sianturi mengaku dengan adanya berbagai kebijakan moneter yang akan dikeluarkan oleh pemerintah termasuk BI akan memberikan dampak positif bagi kondisi pasar. bahkan, menurutnya, interest rate perbankan bisa mengalami penurunan lagi.
“Itu sangat positif sekali bagi industri perbankan. Kan selama ini pemerintah tengah berupaya untuk menekan bunga kredit jadi single digit, ditambah lagi BI Rate kan sudah turun tiga kali, interest rate perbankan kita bisa lebih rendah jadi bagus ini,” kata Batara saat ditemui di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2016).
Ia menjelaskan, jika dengan instrumen baru maka akan mendorong likuiditas di deposito untuk masuk ke lending facility BI dan PUAB. Selain itu, jika bank membutuhkan likuiditas maka deposito special rate dan lending facility BI rate tidak memiliki ruang yang terlalu lebar. Namun, perbankan masih membutuhkan waktu untuk masa transisi pasalnya BI sudah menurunkan BI Rate sebanyak tiga kali.
“Katanya kan mau dikeluarkan dalam waktu dekat, terus diberlakukannya Agustus 2016 mendatang. Nah ini buruh masa transisi bagi perbakan. Karena BI Rate sudah turun 3 kali, ditambah ada rencana dari pemerintah untuk menurunkan tingkat suku bunga menjadi single digit. Tentu hal semacam ini dilakukan dalam rangka mengakselerasi laju perekonomian nasional, jadi harus bertahap,” katanya.
Seperti diketahui, BI berencana akan mengumumkan instrumen kebijakan moneter baru pada Jumat ini. Meskipun belum diketahui secara pasti mengenai kebijakan moneter itu, sebab BI masih melakukan kajian dan pembahasan secara mendalam sekarang ini.
Reverse Repo merupakan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) dari BI kepada perbankan dengan syarat akan dibeli lagi oleh BI pada jangka waktu tertentu. Tingkat bunga acuan Repo saat ini berada di 5,75 persen, sedangkan BI rate berada di 6,75 persen.
Berita Terkait
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Ekonomi Global Bakal Melambat di 2026, Bagaimana Kondisi Indonesia?
-
Berkah Libur Panjang, Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia Tembus Rp3,98 Triliun
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga