Suara.com - Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengaku senang lantaran Indonesia tahun ini menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan World Islamic Economic Forum 2016 pada 2 hingga 4 Agustus 2016 mendatang.
Pasalnya, dalam ajang tersebut tidak hanya membahas tentang sektor keuangan saja. Melainkan berbagai potensi bisnis yang ada di Indonesia agar perekonomian di Indonesia bergerak ke arah yang lebih modern.
“Fokus dari WIEF ke-12 dalam keuangan Islam ini ditujukan untuk membuka seluruh potensi Indonesia agar bisa menjadi pemimpin global di sektor ini dalam beberapa tahun mendatang. WIEF ini merupakan kunci utama pertumbuhan ekonomi yang paralel dengan komitmen pemerintah untuk mengembangkan perekonomion yang modern," kata Bambang, saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).
Bambang menambahkan, industri wisata Islam, dan pasar makanan adalah sektor lain yang dapat memperoleh keuntungan dari ekonomi syariah. Saat ini ekonomi syariah tumbuh begitu cepat dan tidak hanya terbatas di dunia Islam saja, namun juga dapat dikembangkan melalui kemitraan dengan masyarakat internasional yang lebih luas.
“Diharapkan perekonomian di Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi dan Indonesia bisa menjadi pemain dunia di pasar internasional,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Chairman WIEF Foundation Tun Musa Hitam mengatakan, beberapa isu pokok yang akan dibahas pada WIEF ke-12, antara lain penerbitan sukuk untuk pembiayaan infrastruktur, pengintegrasian produk halal dan keuangan syariah, pengembangan industri makanan halal secara global, pengembangan industri fesyen Islami, peningkatan akses pendanaan bagi UMKM.
“Indonesia adalah pasar berkembang dengan fundamental ekonomi yang kuat dan memiliki banyak UMKM berpotensi go internasional, sekaligus membuka lebih banyak kesempatan bagi bangsa serta komunitas bisnis global," ungkapnya.
Musa pun menilai, Indonesia saat ini telah menjadi pasar yang kuat di kawasan ASEAN dan telah menjadi mesin mesin pertumbuhan ekonomi global. Hal ini mengingat, Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, sehingga Indonesia sangat berpotensi menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah yang terus berkembang pesat.
"WIEF ke-12 diharapkan membawa dampak positif bagi Indonesia dan negara lain. Menyediakan sarana ideal bagi para pemimpin dunia, pelaku bisnis dan pakar bisnis bertukar pandangan dan pengalaman seputar dunia usaha sampai membentuk peta bisnis secara global," ujarnya.
Berita Terkait
-
Menteri Airlangga Dorong Pesantren Menabung Emas di Bullion Bank
-
Gubernur BI : Ekonomi Syariah Indonesia Sejajar dengan Arab Saudi dan Malaysia
-
Semangat Generasi Muda untuk Keuangan Syariah yang Lebih Cerdas dan Halal dalam Nushafest 2025
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia
-
Keuangan Syariah Indonesia Meroket! Aset Tembus Rp 2.972 Triliun, Ini Pemicunya
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
BSI Salurkan Rp 52,18 Triliun untuk Pembiayaan Sektor UMKM
-
BRI Peduli Ubah Lahan Sempit Jadi Lumbung Pangan Lewat Program BRInita
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Rp 177.000 per Gram, Cek Deretannya
-
Rupiah Terkoreksi Lawan Dolar Amerika, Ini Faktornya
-
Asabri Ungkap Strategi Investasi Jaga Dana Pensiun TNI-Polri Tetap Aman
-
Viral Cerai Jelang Pelantikan PPPK, Berapa Gaji Suami Melda Safitri?
-
IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 15.1% di Akhir Triwulan III 2025
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Awal Sesi, Tapi Berpotensi Koreksi
-
AHY Dorong Optimalisasi Anggaran Infrastruktur Tanpa Abaikan Kualitas
-
Lagi Naik Daun, Saham BBCA Diproyeksikan Harganya Bisa Tembus Segini