Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pembangunan kawasan Destinasi Prioritas Danau Toba menjadi Tujuan Wisata kelas dunia, Horas Halak Hita menyelenggarakan Program Toba International Detour (TID). Dalam keterangan resmi, Minggu (15/5/2016), program TID adalah rangkaian program promosi bagi Danau Toba yang diawali dengan program Fun Walk For Wonderful Toba (program jalan sehat), dan dilanjutkan dengan program program lainnya seperti Greatest Caldera Ride (program touring kendaraan motor gede dan scooter melintasi Sibolga Parapat Medan), Toba Granfondo program touring sepedajarak panjang denganjarak tempuh total kurang lebih 2.500 km), Toba In Harmony (program budaya etnis batak).
Fun Walk For Wonderyful Toba adalah program H3 sebagai ajang promosi Wonderful Toba yang dikemas dalam bentuk jalan santai dan ditujukan untuk menjalin tali silahturahmi serta meningkatkan kesehatan generasi muda Jakarta. Event Fun Walk For wonderful Toba berlangsung pada hari Minggu (car free day) (15/5/2016) dengan rute dimulai dari Monas menuju Bundaran HI (Hotel Indonesia) yang berjarak kurang lebih 2,4 km, lalu berakhir di Monas. Program ini dipadu dengan hiburan musik seni dan adat batak dengan menampilkan alat seni tradisional Gondang dan serta tarian Tortor. Event diikuti oleh sekitar 10.000 peserta dan dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Luhut Panjaitan, Menteri Pariwisata AriefYahya, dan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong .
Pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba bertujuan untuk mendorong perekonomian dan mengurangi penduduk miskin dengan menitik beratkan pada Landscape Scenery (menjual keindahan panorama alam kawasan wisata kepada wisatawan), Geological Heritage (membuat Program Edu-tourism berbasiskan ihnu pengetahuan kepada peneliti, pelajar dan mahasiswa) serta Cultural Heritage (membuat program Cultural T ourism bagi wisatawan baik asing maupun local yang tertarik dengan budaya local).
Arahan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pariwisata pada bulan Nopember 2015, dengan sangat jelas menginstruksikan Kementrian Pariwisata beserta kementerian terkait agar fokus mengembangkan 10 (sepuluh) destinasi pariwisata prioritas, dimana salah satunya adalah Kawasan Destinasi Pariwisata Prioritas Toba dan sekitarnya dengan Daerah Tujuan Wisata antara lain : Danau Toba, Parapat, Pulau Samosir, Tomok, Tuk-tuk, Ambarita, Simanindo dan Pangururan. Melalui pembangunan kepariwisataan, Presiden berharap dengan kemajuan di 10 destinasi wisata nasional maka Pertumbuhan Ekonomi bisa meningkat, Penyerapan Tenaga Kerja meningkat, Angka Kemiskinana menurun, serta dapat menekan tingkat Inflasi dan Gini Ratio (kesenjangan pendapatan) di kawasan pariwisata.
Kriteria pengembangan Danau Toba sehingga dapat menjadi Destinasi Utama Pariwisata adalah dengan meningkatkan Atraksi (Danau Toba sebagai destinasi wisata alam dan geopark dunia), mempermudah Aksesibilitas (Bandara berstandar intemasional dengan akses langsung dari Negara pasar wisatawan) dan Meningkatkan Amenitas (fasilitas dan pelayanan berstandar international). Pemerintah memperkirakan dana pengembangan Danau Toba berkisar sebesar Rp 21,06 triliun, dimana pemerintah menganggarkan sebesar Rp11,36 triliun(Rp 10,87 triliun rupiah biaya pembangunan infrastruktur & Rp0,5 triliun untuk Biaya Non infrastruktur) melalui pembiayaan APBN, sedangkan sisanya sebesar Rp9,70 triliun berasal dari pihak swasta.
Horas Halak Hita (H3) adalah sebuah komunitas masyarakat yang terbuka (Lintas Suku, Agama dan Profesi) Independen dan Mandiri dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Komunitas H3 mempunyai visi misi menjadi bagian dalam pembangunan bangsa dan negara dalam bidang Sosial, Budaya, dan Ekonomi. sesuai dengan cita-cita Proklamasi, yaitu “Membangun Masyarakat Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Berita Terkait
-
Sumut Akan Jadi yang Pertama Penerapan 100 Persen Manajemen Talenta ASN di Indonesia
-
Bobby Nasution: Intervensi Harga Cabai Merah Semata-mata untuk Kepentingan Masyarakat
-
5 Fakta di Balik Video Viral Anggota DPRD Langkat Pesta di Kapal Mewah Danau Toba
-
Viral! Pemancing Dapat Ikan Mas Jumbo di Danau Toba Tapi Tak Boleh Dibawa Pulang, Ada Apa?
-
3 Hidden Gem di Sumatera Utara: Cocok Buat Pelarian Singkat dari Rutinitas
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025
-
Asabri Beri Kesempatan Gen Z Berkarir di Industri Dapen Lewat Program Magang Nasional
-
Menavigasi Revolusi Kendaraan Listrik ASEAN: Peran VinFast di Pasar Global Baru
-
Genjot Pemanfaatan EBT, RI Targetkan 60 Persen Listrik dari Sumber Terbarukan
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Dicoret dari PSN, PIK 2 Buka Suara Soal Nasib Proyek Tropical Coastland