Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), sehari setelah komentar-komentar "hawkish" dari Federal Reserve menyatakan suku bunga acuan bisa dinaikkan pada Juni.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 19,60 dolar AS, atau 1,54 persen, menjadi menetap di 1.254,80 dolar AS per ounce.
Emas berada di bawah tekanan luas karena risalah pertemuan Fed April yang dirilis pada Rabu, menunjukkan bahwa sebagian besar regulator berpikir kenaikan suku bunga Juni adalah tepat, mengingat perbaikan yang berkesinambungan dalam ekonomi AS.
Menurut alat Fedwatch CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga acuan adalah pada 28 persen untuk pertemuan Juni hingga Kamis siang, 50 persen pada pertemuan Juli 2016, dan 62 persen pada pertemuan September 2016.
Indeks dolar AS juga naik karena risalah pertemuan Fed yang "hawkish" menempatkan lebih banyak tekanan pada logam mulia.
Di sisi ekonomi, klaim pengangguran awal turun tajam 16.000 dalam minggu yang berakhir 14 Mei menjadi 278.000, namun, rata-rata empat minggu naik tajam, 7.500 lebih tinggi menjadi 275.750, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Kamis.
Selain itu, Federal Reserve Cabang Philadelphia menunjukkan Indeks Kondisi Bisnis Umum-nya jatuh ke tingkat negatif 1,8. Para analis mencatat bahwa ini lebih buruk daripada yang diharapkan dan memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Perak untuk pengiriman Juli turun 63,90 sen, atau 3,73 persen, menjadi ditutup pada 16,493 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli merosot 29,20 dolar atau 2,80 persen, menjadi ditutup pada 1.013,30 dolar AS per ounce. (Antara/Xinhua)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun