Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melakukan kunjungan kerja dalam rangka merealisasikan kerja sama di bidang minyak dan gas bumi (migas) pada Senin (30/5/2016) di Teheran, Iran. Didampingi Duta Besar Republik Indonesia (Indonesia) untuk Republik Islam Iran (Iran) Octavino Alimudin, Menteri Sudirman bertemu dengan Menteri Perminyakan Iran, Bejan N. Zanganeh.
Pertemuan ketiga yang berlangsung hangat dan antusias itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama Komisi Bersama RI-Iran di Teheran (Maret 2015) serta Komite Teknis Bersama Indonesia-Iran tentang Migas di Jakarta (medio Februari 2016) antara Kementerian ESDM dan Kementerian Perminyakan Iran. Terdapat tujuh kerja sama di bidang migas yang disepakati, mencakup: kerja sama hulu migas di Iran, perdagangan produk migas, proyek gas, pengolahan minyak, petrokimia, industri penunjang migas, hingga peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM)di bidang migas.
Dalam sambutannya, Menteri Zanganeh menyampaikan bahwa selama ini hubungan Indonesia-Iran amat tulus dan bersahabat. "Kami tunggu kedatangan Pertamina segera ke Iran untuk bekerja sama dengan National Iranian Oil Company (NIOC),” kata Zanganeh dalam keterangan tertulis, Selasa (31/5/2016). Dimulai dengan kerja sama jangka pendek dalam bentuk jasa dan perdagangan, tambahnya, setelah itu silakan dikembangkan pada jangka menengah dan panjang.
Senada dengan hal itu, Menteri Sudirman menegaskan bahwa Indonesia memandang penting relasi dengan Iran sebagai salah satu negara besar di kawasan Timur Tengah. "Hari ini adalah tonggak baru dalam hubungan kerja sama migas dengan Iran. Dalam jangka pendek akan disepakati kerja sama pasokan liquified petroleum gas (LPG) dan minyak mentah dari Iran ke Indonesia. Kami juga menggali peluang kerja sama jangka panjang, seperti investasi hulu migas dan pengembangan SDM," jelas Sudirman dalam kesempatan yang sama.
Pada kunjungan kali ini, tiga dari tujuh rencana kerja sama dikonkretkan dengan disepakatinya kontrak pembelian 88.000 ton LPG jangka pendek untuk 2016 antara Pertamina dan NIOC. Dalam jangka panjang, Iran siap memasok hingga 500.000 ton LPG ke Indonesia. Saat ini, kebutuhan LPG Indonesia telah mencapai 6 juta ton/tahun. Lebih dari separuhnya diimpor dan terus meningkat setiap tahunnya seiring program konversi LPG.
Pertamina-NIOC juga bersepakat untuk melakukan pembahasan lanjutan terkait pembelian minyak mentah dan akses investasi hulu di Iran bagi Pertamina pasca-kunjungan kerja 30 Mei 2016 ini.
"Pertamina berminat pada dua wilayah kerja di Iran yang dalam waktu dekat akan dilelang. Indonesia, melalui Pertamina, diharapkan dapat memperoleh prioritas dalam berpartisipasi dalam operasi ladang migas di Iran,” jelas Menteri Sudirman.
Selain itu, dibahas juga rencana investasi Iran dan pasokan minyak mentah pada kilang swasta di Situbondo. Sesuai Perpres kilang, imbuh Menteri Sudirman, Pertamina dapat menjadi off-taker dari produk kilang swasta, tentunya setelah melalui proses due dilligence.
Pada pertemuan ini Menteri ESDM disertai pejabat dari Kementerian ESDM, Kementerian Luar Negeri, dan PT Pertamina (Persero). Sedangkan dari pihak Iran, hadir para pejabat Kementerian Perminyakan Iran dan wakil-wakil dari NIOC dan National Iranian Oil Refining and Distribution Company (NIORDC).
Berita Terkait
-
Dirtek PSSI Buka Suara, Sebut Sosok Ini Layak Tangani Timnas Indonesia
-
Kemenangan Lagu Barasuara di FFI 2025 Tuai Kontroversi, Dinilai Bukan Original Soundtrack Film
-
Ada Pelatih Keturunan Maluku, Prediksi 5 Pelatih Timnas Indonesia yang Baru
-
Gabung Ajax Usai Dipecat PSSI, Denny Landzaat Justru Diremehkan di Belanda
-
Neraca Pembayaran Masih Alami Defisit 6,4 Miliar Dolar AS, Bagaimana Kondisi Cadangan Devisa?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Masyarakat Bisa Pinjam Dana ke Danantara untuk Bangun Dapur MBG, Gimana Caranya?
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Anggaran Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Saham Bank BUMN Rontok Serempak, Investor Cuek usai Menkeu Purbaya Suntik Rp76 T
-
Neraca Pembayaran Masih Alami Defisit 6,4 Miliar Dolar AS, Bagaimana Kondisi Cadangan Devisa?
-
Ekonom : Sikat Gudang Penyelundup Thrifting tapi Beri Napas Pedagang Eceran!
-
Danantara Tentukan 4 Kota Jadi Pilot Project Waste to Energy
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang