Pembangunan rel kereta api untuk dua jalur yakni jalur selatan dan jalur utara sudah siap dilakukan, berupa kereta api angkutan batu bara dan sumberdaya alam dari Kaltim sekaligus untuk mempercepat akses angkutan komoditas lain.
"Dua jalur ini pembangunannya dilakukan secara bertahap. Untuk jalur selatan adalah dari Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 203 kilometer sampai ke Kabupaten Kutai Barat," ujar Kepala Perwakilan PT Kereta Api Borneo (KAB) M Yadi Sabian Noor di Samarinda, Minggu (26/6/2016).
Sedangkan jalur utara akan dimulai dari Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara menuju Lubug Tutung, Kabupaten Kutai Timur sepanjang 217 km.
Antara jalur selatan dan jalur utara tersebut masing-masing akan terkoneksi di perbatasan Kutai Barat dan Kutai Kartenegara. Jalur tersebut juga akan terhubung dengan kawasan ekonomi di Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur.
Jalur kereta api angkutan sumberdaya alam tersebut dihubungkan ke Maloy karena di kawasan itu juga terdapat Pelabuhan Internasional Maloy yang merupakan bagian dari Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy yang saat ini masih dikebut pembangunannya.
Menurutnya, jalur utara akan dimulai pada Desember 2016, sedangkan jalur selatan akan mulai dikerjakan pada 2017. Saat ini Rusian Railways sebagai holding company PT KAB sudah membebaskan lahan di Penajam Paser Utara sekitar 140 hektare.
Lahan seluas itu akan digunakan untuk kawasan technopark, pelabuhan, dan jalan lingkar kereta api. Tiga infrastruktur pendukung inilah yang dibangun lebih dulu oleh Rusian Railways sebagai perusahaan induk (holding company) dari PT KAB.
Dia menambahkan, rencana pembangunan kereta api Kaltim ini sudah masuk dalam daftar proyek strategis dan prioritas nasional, sehingga Pemerintah Pusat akan membantu memberikan keistimewaan khusus atas rencana pembangunan ini.
Menurutnya, investasi yang ditanamkan oleh Russian Railways untuk jaringan rel KA Borneo dan Techno Park yang menghubungkan antara Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Timur ini sangat tinggi, yakni mencapai Rp72 triliun yang dikucurkan tiga tahap.
"Ini berarti Russian Railways sangat serius berinvestasi, karena tidak banyak investor yang berani menamkan modalnya begitu besar. Apalagi proyek ini perencanaannya dilakukan sejak Mei 2013, sedangkan secara resmi dimulai pelaksanaannya pada 19 November 2015 oleh Presiden Joko Widodo," ujar Yadi.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama sejumlah proyek strategis di Kaltim. Salah satu yang diluncurkan adalah proyek pembangunan jalur Kereta Api (KA) Borneo pada Kamis (19/11/2016).
Kereta Api Borneo nantinya akan menghubungkan Pelabuhan Buluminung dengan BHP Billiton's Indomet Coal Project sepanjang 352 kilometer untuk lintas selatan. Kemudian untuk lintas utara akan menghubungkan BHP Billiton's Indomet Coal Project dengan Pelabuhan Bayan sepanjang 223 kilometer. Kereta api khusus untuk mengangkut batubara.
Proyek ini ditargetkan rampung selama lima tahun ke depan. Untuk pembangunan kereta api, sepenuhnya merupakan investasi dari Rusia, yakni Russian Railways. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
OJK Rilis Daftar 'Whitelist' Platform Kripto Berizin untuk Keamanan Transaksi
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery