MedcoEnergi Group telah mengambil alih kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 82,2 persen. Dengan aksi korporasi ini, sang pemik MedcoEnergi Group, konglomerat Arifin Panigoro mewujudkan mimpinya mengambil alih kepemilikan Newmont yang sebelumnya dikuasai Nusa Tenggara Partnership B.V (NTP), PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB), dan PT Indonesia Masbaga Investama
Secara keseluruhan, nilai pembelian 82,2 persen saham Newmont tersebut mencapai 2,6 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Hingga kini belum diketahui secara lengkap darimana saja sumber pendanaan yang diperoleh MedcoEnergi Group untuk bisa melakukan akuisisi.
Namun diketahui bahwa sebagian pendanaan MedcoEnergi Group untuk membeli saham Newmont berasal dari kredit dari tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI). Bank Mandiri menyokong dengan pinjaman 750 juta Dolar AS, BRI menyokong pinjaman 150 juta Dolar AS, dan BNI juga mengucurkan pinjaman 260 juta Dolar AS.
Tentu saja, sokongan pendanaan dari Bank BUMN tersebut mendapat kritik dari Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi. “Seharusnya kalau bank BUMN terlibat pendanaan, yang disokong adalah BUMN pertambangan, bukan swasta. Yang harus diutamakan adalah sinergi dengan sesama BUMN,” kata Kurtubi saat dihubungi Suara.com, Selasa (12/7/2016).
Pria yang sebelumnya menjadi pengamat migas dan minerba tersebut mengakui pada dasarnya, karena transaksi sudah terjadi, proses akuisisi Newmont oleh MedcoEnergi Group harus dihormati. Namun ia menyayangkan terkait aset sumber daya alam (SDA) yang begitu vital dan strategis seperti tambang mineral Newmont di Nusa Tenggara Barat (NTB), seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan BUMN yang bergerak dibidang pertambangan. “Ini saya juga tidak mengerti, kenapa BUMN tambang kita malah diam tidak bereaksi,” ujar Kurtubi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa