Pasar finansial mendapat angin segar pada perdagangan hari Rabu (27/7/2016) setelah The Federal Reserve mengeluarkan pernyataan bernadahawkish yang menyokong ekspektasi bahwa suku bunga AS akan ditingkatkan sebelum akhir tahun. Pasar secara umum sudah memperkirakan bahwa suku bunga AS tidak akan berubah di bulan Juli sehingga yang menjadi perhatian adalah nada dan detail rapat itu sendiri.
"Perubahan signifikan pada pernyataan FOMC adalah pengakuan bahwa pasar tenaga kerja AS semakin kuat sehingga sentimen bullish terhadap ekonomi AS pun meningkat," kata Lukman Otunuga, Research Analyst Forextime dalam keterangan resmi, Jumat (29/7/2016).
Aktivitas ekonomi domestik meningkat dengan laju moderat, sehingga Fed memiliki alasan yang cukup kuat untuk meningkatkan suku bunga. Walaupun inflasi masih berada di bawah target 2%, proyeksi mengatakan bahwa tingkat inflasi berpotensi meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Untuk saat ini, risiko jangka pendek terhadap prospek ekonomi telah sirna dan ini dapat memberi sedikit pencerahan kepada investor yang telah lama bertanya-tanya tentang kapan Fed akan mengambil langkah.
"Indeks Dolar sedikit melemah setelah pernyataan FOMC Rabu lalu, namun tetap bullish secara teknikal. Harga berada di atas 20 SMA harian sedangkan MACD juga mengarah ke atas. Breakout di atas 97.50 dapat membuka jalan menuju 98.00 dan bahkan lebih tinggi lagi," ujar Lukman.
Pasar finansial mengambil posisi waspada menjelang keputusan kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) Jumat ini (29/7/2016) yang diperkirakan akan mengucurkan paket stimulus raksasa senilai JPY 28 triliun untuk menyokong ekonomi Jepang. Jepang telah tertekan oleh ketidakstabilan global selama jangka waktu yang cukup panjang. Perdana Menteri Shinzo Abe pun segera mengakui bahwa Brexit dapat menjadi ancaman tambahan bagi negara ini. Aksi penghindaran risiko terus memperkuat Yen, memukul ekspor Jepang, dan menciptakan periode inflasi dan pertumbuhan statis yang berkepanjangan. Sentimen terhadap Jepang masih bearish dan berbagai faktor negatif yang menekan ekonomi dapat memaksa BoJ untuk bertindak demi menciptakan stabilitas ekonomi. Walaupun ekspektasi terhadap paket stimulus raksasa ini tetap tinggi, BoJ dikenal sering memberi kejutan sehingga pasar gelisah menantikan tindakan dari BoJ.
Perlu diketahui bahwa ketidakpastian di pasar global membuat sebagian besar bank sentral dunia menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil langkah. Mayoritas bank sentral ini mengambil posisi waspada dalam situasi finansial yang tidak stabil dan ini dapat menjadi tantangan terbesar untuk BoJ.
Saham global bertahan pekan ini karena peningkatan optimisme bahwa bank-bank sentral akan mengintervensi demi mengatasi ketidakpastian global meningkatkan selera risiko investor. Kinerja saham Asia bervariasi pada perdagangan hari Kamis karena kegelisahan menjelang rapat kebijakan Bank of Japan menjadi tekanan tersendiri bagi Nikkei. "Saham Eropa mendapat dukungan dari laporan laba yang mengesankan dari saham barang mewah dan otomotif dan Wall Street tidak terpengaruh oleh pernyataan hawkish Fed. Pasar saham mungkin akan tetap waspada menjelang rapat Bank of Japan hari Jumat yang berpotensi menghasilkan kejutan yang menciptakan volatilitas tinggi," tutup Lukman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup