Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,2 persen pada kuartal kedua tahun ini, lebih rendah daripada ekspektasi pasar. Pernyataan ini dikemukakan Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada Jumat (29/7/2016).
Produk domestik bruto (PDB) naik pada tingkat tahunan 1,2 persen setelah kenaikan 0,8 persen pada kuartal pertama, katanya.
Pertumbuhan di kuartal kedua jauh di bawah ekspektasi pasar lebih dari 2,0 persen.
Perusahaan-perusahaan memangkas kembali investasi mereka dan mengurangi persediaan di tengah ketidakpastian, sementara belanja konsumen tetap kuat, kata Departemen Perdagangan.
Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua-pertiga dari "output" ekonomi, tumbuh pada tingkat 4,2 persen, pertumbuhan tercepat sejak akhir 2014. Belanja konsumen menyumbang 2,83 persentase poin terhadap pertumbuhan PDB di kuartal ini.
Namun, perusahaan-perusahaan berhati-hati dengan investasi mereka, yang menyeret ekonomi turun. Investasi domestik swasta bruto turun 9,7 persen di kuartal kedua, mengurangi 1,68 persentase poin dari pertumbuhan PDB.
Departemen Perdagangan merevisi turun pertumbuhan kuartal pertama menjadi 0,8 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,1 persen.
Indeks harga untuk pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), indikator inflasi yang disukai Federal Reserve, meningkat 1,9 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan pertumbuhan 0,3 persen pada kuartal pertama.
Tidak termasuk harga pangan dan energi yang volatil, indeks harga PCE inti meningkat 1,7 persen, sedangkan indeks tumbuh 2,1 persen pada kuartal pertama.
The Fed mempertahankan suku bunga federal fund tidak berubah pekan ini, mengatakan risiko-risiko jangka pendek untuk prospek ekonomi telah berkurang. Banyak analis percaya bahwa ini mungkin menunjukkan bahwa kondisi-kondisi semakin menguntungkan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut di waktu mendatang.
Namun laporan pertumbuhan lesu yang dirilis Jumat bisa menjadi perhatian bagi para pejabat Fed tentang apakah ekonomi bisa menyerap kenaikan suku bunga lebih lanjut. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
Terkini
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri