Mata uang pasar berkembang di Asia tertekan pekan ini karena semakin besarnya keraguan terkait kemampuan bank-bank sentral utama untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Rupiah semakin melemah terhadap Dolar AS di hari Kamis dengan kurs mendekati 13200 karena fluktuasi ekspektasi peningkatan suku bunga Fed tahun ini.
"Walaupun sebagian besar saham pasar berkembang melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia berhasil menguat mendekati 5265.00. Sentimen terhadap Indonesia tetap optimistis dan pasar saat ini mengamati keefektifan implementasi UU amnesti pajak. Ekspektasi peningkatan suku bunga Fed tetap menjadi topik utama yang dapat meningkatkan volatilitas Rupiah. Dari sudut pandang teknikal, USDIDR bulls dapat menantang level resistance 13290 apabila Rupiah tetap melemah," kata Lukman Otunuga, Research Analyst Forextime dalam keterangan tertulis, Jumat (16/9/2016).
Adapun mata uang Poundsterling (GBP) melemah pada perdagangan hari Kamis (15/9/2016) setelah Bank of England (BoE) mengeluarkan keputusan bulat untuk tidak mengubah suku bunga Inggris karena data domestik yang membaik meredam kekhawatiran tentang Brexit. Walau bank sentral ini sudah diperkirakan akan mengambil posisi pasif, sinyal kemungkinan pemotongan suku bunga membuat GBP rentan melemah.
"Data Inggris pasca Brexit memang cukup menggembirakan, namun saat ini terlalu dini untuk menyimpulkan implikasi Brexit terhadap perekonomian Inggris karena begitu banyak dampak yang perlu dikaji lebih lanjut. Meninjau pemangkasan suku bunga berpeluang dilaksanakan di masa mendatang, pasar mungkin akan semakin memperhatikan data domestik Inggris menjelang rapat BoE di bulan November," ujar Lukman.
Kegelisahan Brexit masih tetap memengaruhi GBP dan mata uang ini dapat semakin melemah seiring meningkatnya spekulasi pemotongan suku bunga BoE. Dari sudut pandang teknikal, GBPUSD tertekan pada rentang waktu harian. Apabila terjadi breakdown di bawah 1.3150 maka akan terbuka jalan menuju 1.3100 atau bahkan lebih rendah lagi.
Disisi lain, komentar-komentar yang berlawanan dari sejumlah pejabat The Fed tentang jadwal peningkatan suku bunga AS menciptakan ketidakpastian yang membuat USD rentan melemah. Optimisme terhadap langkah bank sentral ini pun semakin goyah karena data domestik terkini AS cenderung kurang menggembirakan. Karenanya, ekspektasi bahwa suku bunga AS akan ditingkatkan pada rapat September ini semakin menipis. Walau sudah banyak diperkirakan bahwa The Fed akan mengambil posisi berhati-hati di bulan September, diskusi bahwa ekonomi AS berisiko mengalami overheatingapabila suku bunga terlalu rendah untuk waktu yang terlalu lama telah menimbulkan spekulasi peningkatan suku bunga kejutan, sehingga investor pun semakin waspada.
"Federal Reserve sepertinya akan mengkaji data ekonomi domestik lebih lanjut sebelum memutuskan peningkatan suku bunga AS di bulan Desember," tutup Lukman.
Penjualan ritel AS akan sangat diperhatikan karena data ini membantu meninjau peluang peningkatan suku bunga Fed. Apabila penjualan ritel melampaui ekspektasi, USD dapat menguat karena membaiknya optimisme terhadap kondisi ekonomi AS. Dari sudut pandang teknikal, USD kesulitan untuk menembus level resistance 96.00 karena ketidakpastian menekan ketertarikan investor. Harga berada di atas 20 SMA harian sedangkan MACD melintas ke arah bawah.Breakdown di bawah 95.00 dapat membuka jalan menuju 94.00.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar