Suara.com - Saham-saham di Wall Street membukukan keuntungan cukup besar pada Selasa atau Rabu pagi WIB. Penguatan ini terjadi setelah debat pertama calon presiden AS antara Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 133,47 poin atau 0,74 persen menjadi ditutup pada 18.228,30. Indeks S&P 500 naik 13,83 poin atau 0,64 persen menjadi berakhir di 2.159,93, dan indeks komposit Nasdaq naik 48,22 poin atau 0,92 persen menjadi 5.305,71.
Clinton dan Trump berhadapan untuk pertama kalinya dalam putaran pemilu presiden 2016 yang kisruh pada Senin malam. Clinton menyebut Trump tak merilis laporan pembayaran pajaknya dan berbohong. Adapun Trump memberi label Clinton sebagai politikus tradisional.
"Debat pertama calon presiden 2016 telah berakhir dan Bloomberg News mengklaim pasar menilai Clinton sebagai pemenang, menunjuk ke sebuah reli pasca-debat. Jajak pendapat substantif akan memakan waktu beberapa hari," kata kepala ekonom di FTN Financial Chris Low, dalam sebuah catatan.
Debat pada Senin malam merupakan yang pertama dari tiga debat calon presiden dan satu debat calon wakil presiden yang akan berlangsung sebelum hari pemilihan umum pada 8 November.
Kinerja masing-masing kandidat dalam debat bisa menjadi sangat penting untuk merebut kursi kepresidenan. Berbagai jajak pendapat telah menunjukkan persaingan yang semakin ketat di banyak negara-negara bagian yang belum menentukan pilihan dalam beberapa pekan terakhir.
Di sisi ekonomi, indeks komposit S&P CoreLogic Case-Shiller 20-Kota naik 5,0 persen secara tahun ke tahun, sedikit di bawah konsensus pasar 5,1 persen.
Indeks Keyakinan Konsumen dari Conference Board datang di 104,1 pada September, naik dari 101,8 pada Agustus dan mengalahkan perkiraan pasar 98,8.
Harga minyak juga dalam fokus, yang menderita kerugian besar pada Selasa karena Iran mengatakan tidak bersedia untuk membekukan produksi minyaknya pada level saat ini, mengandaskan ekspektasi pasar untuk kesepakatan pembekuan produksi di antara anggota OPEC. (Antara).
Berita Terkait
-
Paket Stimulus ECB Dorong Harga Saham di Wall Street Naik
-
Harga Saham di Wall Street Naik Berkat Kenaikan Harga Minyak
-
Harga Minyak Naik, Harga Saham di Wall Street Berakhir Bervariasi
-
Harga Minyak Merosot, Saham Wall Street Ditutup Bervariasi
-
Setelah Menguat Tiga Hari, Harga Saham Wall Street Jatuh
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Komisaris Utama PHE Lapor LHKPN, Harta Kekayaan Tembus Rp3,08 Triliun
-
BREN Jadi 'Largest Addition' di MSCI, Apa Artinya Bagi Investor Indonesia?
-
Sentimen Positif Pasar Modal Sejak Purbaya Jadi Menkeu: IHSG 6 Kali Cetak Rekor All Time High!
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Bogor untuk Kisaran Harga Mulai 400 Jutaan
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya