Suara.com - Nilai tukar rupiah pada sesi pembukaan perdagangan, Rabu (28/9/2016) mengalami penguatan 0,16 persen atau 21 poin ke 12.934 per dolar Amerika serikat. Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, penguatan rupiah ini lantaran adanya program pengampunan pajak atau Tax Amnesty.
"Penguatan rupiah ini lantaran adanya program pengampunan pajak atau Tax Amnesty. Pada dewasa ini tentu karena melihat potensi-potensi Tax Amnesty, karena cukup baik maka Rupiah menguat," kata JK saat ditemui di Jakarta Conventiom Center, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2016).
Ia pun menilai, naik atau turunnya nilai tukar rupiah saat ini merupakan hal yang wajar. Semua bergantung pada bagaimana cara menguatkan rupiah tersebut.
"Semua pasti ada naik turunnya. Bagaimana kita saja bisa Rupiah kuat bisa dolar melemah," katanya.
Dia merasa optimistis dengan adanya program Tax Amnesty ini, rupiah terus mengalami penguatan. Selain itu, program amnesti pajak juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang kian membaik. Penguatan nilai tukar Rupiah ini menjadi salah satu indikatornya.
"Ya Rupiah itu turun naik kepada Dolar, tergantung. Bisa Rupiah kuat bisa Dolar melemah. Karena itu, kan ekonomi kita artinya stabil karena itu," ungkapnya.
Sebelumnya, rupiah ditutup menguat 86 poin atau 0,66 persen di level Rp12.955 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp12.866 – Rp13.042 per dolar AS.
Ini merupakan kali pertama rupiah menguat ke bawah level Rp13.000 sejak 4 Mei 2015, di mana rupiah ditutup pada level Rp12.987 per dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu
-
Setelah Sawit, BPDP Sasar Hilirisasi Kelapa dan Kakao
-
5 Fakta Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 M, Momen Ditinggal ke Toilet Jadi Kunci