Anggota Komisi VII, Inaz Nasrullah Zubir mengkritik pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru dilantik Ignasius Jonan, Menurutnya, Jonan telah mengeluarkan statement asal-asalan tanpa berbekal pengetahuan yang cukup agar tampil gagah seolah-olah sudah menguasai seluk beluk bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu yang singkat.
Menurut Inas, dalam sebuah kesempatan Jonan mengatakan bahwa akan mewajibkan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) SPBU asing menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan satu harga. "Statement tersebut bagi yang memahami bisnis SPBU asing tentunya akan tertawa geli, mengapa?" kata Inas dalam keterangan resmi, Jumat (21/10/2016).
Pertama, BBM yang dimaksud dalam instruksi Presiden Joko Widodo kepada Pertamina agar menjadi satu harga diseluruh wilayah Indonesia adalah BBM penugasan yakni gasolin RON 88/bensin premium dan solar bersubsidi. Disisi lain, SPBU asing tidak menyalurkan BBM penugasan(bensin premium dan solar bersubdi).
Kedua, SPBU asing hanya beroperasi di pulau jawa saja dan hanya menyalurkan BBM non penugasan dengan harga pasar yakni; solar non subsidi, BBM sejenis petramax(RON 92), dan sejenis BBM sejenis petramax plus(RON 95).
"Selama ini mekanisme harga pasar untuk BBM non penugasan dijalankan oleh kementrian ESDM juga setengah hati, karena SPBU asing harus menjualnya diatas harga Pertamina," ujar Politisi Hanura tersebut.
Apabila kebijakan Jonan agar harga BBM satu harga tersebut termasuk juga BBM non penugasan, maka dipastikan Pertamina akan kalah bersaing dengan SPBU asing karena harga di SPBU asing akan jauh lebih murah dari harga Pertamina. "Secara perlahan tapi pasti, justru Jonan akan membunuh bisnis SPBU Pertamina," tutup Inas.
Berita Terkait
- 
            
              Jika RUU Migas Buntu, Pemerintah Didesak Terbitkan Perppu
 - 
            
              ESDM Susun Aturan Baru agar Pertamina Tak Rugi Jual BBM di Papua
 - 
            
              Ini Respon Pertamina Soal Dugaan SPBE Tak Ada Izin Beroperasi
 - 
            
              Luhut Keluhkan Cost Recovery Migas di Indonesia Sangat Tinggi
 - 
            
              APLSI Optimis Ignasius Jonan Sanggup Menjadi Menteri ESDM
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD