Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali mengakui, pembangunan Indonesia melalui pendidikan bukanlah hal mudah.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber di acara 'Rembuk Nasional', dalam pembahasan bidang Pembangunan Manusia dan Pendidikan Vokasi di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (24/10/2016).
"Di negara maju, banyak anak yang begitu riang dan bersemangat ketika pergi dan pulang sekolah. Sementara, di Indonesia banyak anak yang sakit perut ketika pulang sekolah," ujarnya berseloroh.
Ia menjelaskan, pada tahun 2012 Indonesia merupakan ekonomi terbesar ke 12 dengan 19 persen populasi diatas rata-rata nasional. "Pada 2030 kita akan lebih banyak ke dalam jasa, dan sektor yang menggunakan teknologi tinggi," paparnya.
Oleh karena itu, menurutnya, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetensinya dipersiapkan untuk masa depan. "Pengangguran tidak terlalu banyak di Indonesia. Namun yang mengkhawatirkan adalah, pengangguran tersebut di dominasi oleh pemuda," ucapnya.
Hal tersebut, lanjutnya, disebabkan karena para generasi muda kurang menguasai skill. "Mereka merasa tidak punya cukup kreativitas dalam bekerja. Maka, kita perlu membekali generasi muda dengan kompetensi sesuai yang sesuai dengan tuntutan kerja di dalam persaingan global modern," imbuh Rhenald.
Meski demikian, Rhenald menilai, segala kompetensi tersebut harus ditanamkan dengan mengedepankan kearifan budaya, moral, etika dan rasa nasionalisme. "Kemudian tantangannya adalah pendidikan dasar di Indonesia, yang sangat oriented tanpa pembekalan soft skill," katanya.
Ia mengatakan, skill yang diperlukan adalah keahlian dalam mengolah langsung apa yang bisa dilakukannya. "Mereka perlu mengetahui potensi, dan kemudian mengembangkannya," ucapnya.
Hal senada disampaikan penulis buku 'Revolusi Sistem Pendidikan Nasional', Bayu Prawira. Menurutnya, formula yang diperlukan di pendidikan masa depan adalah knowledge, soft skill, leadership yang kemudian dibungkus etika. "Pertanyaannya, bagaimana mencapai formula tersebut?," katanya.
Ia juga menyampaikan, saat ini tantangan utama pendidikan Indonesia adalah letak geografi. "Untuk menyalurkan guru ke daerah itu cukup berat. Kita harus menggunakan e-learning sebagai media pembelajaran mulai dari kelas 1 SD, agar mereka independen," tegas Bayu.
Acara 'Rembuk Nasional', dilakukan sebagai peringatan dua tahun kepemimpinan Jokowi-JK. Seluruh praktisi lintas bidang dan pengusaha menghadiri acara ini. Pada akhir acara, akan dilakukan sebuah diskusi untuk merumuskan kesimpulan yang kemudian disampaikan kepada Presiden Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Bogor untuk Kisaran Harga Mulai 400 Jutaan
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial