Sejak dibelakukan pada 18 Juli 2016 yang lalu, pemerintah Indonesia mendapat pujian dari negara-negara di dunia yang dinilai telah berhasil dalam menerapkan program pengampunan pajak atau tax amnesty. Pasalnya, pemerintah telah mampu membawa uangnya pulang ke Indonesia.
Hal ini membuat beberapa negara di dunia ingin menerapkan kebijakan yang sama, salah satunya adalah Amerika Serikat. Kepala Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai jika AS menerapkan kebijakan tax amnesty ini.
Wacana tersebut muncul saat Trump mendapatkan masukan dari para penasihat ekonominya terkait stimulus fiskal yang akan diterapkan di negeri Paman Sam itu.
"Memang ini lucu. Banyak orang memperkirakan Presiden Trump akan mengikuti jejak dari Presiden Jokowi. AS membutuhkan dana besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Lembong, saat menghadiri DBS Asian Confrence 2016, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (17/11/2016).
Menurut Lembong, kekayaan warga AS yang saat ini berada di luar negeri mencapai 2,5 triliun dolar AS.
Jika program pengampunan pajak ini diberlakukan oleh Trump, dana-dana tersebut berpotensi kembali ke AS dan bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jika ini terjadi, Indonesia perlu mewaspadai, pasalnya banyak dana warga AS yang berada di Indonesia dan di Eropa. Maka perekonomian Eropa akan terpukul.
"Jadi memang harus hati-hati. Jangan sampai nanti ada repatriasi besar-besar hal ini bisa memukul kondisi perekonomian baik dalam dan luar negeri," ungkapnya.
Baca Juga: BKPM: Investor Kimia dari Korsel Ingin Investasi di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Danantara Banyak Kasih Syarat KRAS Sebelum Suntik Dana Rp 8,35 Triliun
-
Garuda Indonesia Tahan Datangkan 3 Pesawat Baru, Apa Alasannya?
-
Setelah CHT, Menkeu Purbaya Ditantang Bereskan Penyaluran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
-
Uang Digital Terus Berkembang Pesat di Indonesia
-
Profil Dirut Bank BJB Yusuf Saadudin yang Meninggal Dunia
-
Rupiah Bangkit ke Rp16.716, Namun Ancaman Fiskal dan Geopolitik Bayangi Pasar
-
Cadangan Devisa RI Terkuras di 2024, Gubernur BI Ungkap Alasan Utama di Baliknya
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Namun Dibayangi Pelemahan Rupiah
-
Emas Antam Naik Tipis Rp 2.000 Jelang Akhir Pekan, Intip Deretan Harganya
-
Industri Perbankan Berduka, Bos Bank BJB Yusuf Saadudin Wafat