Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani melarang ratusan emiten yang tercatat di pasar saham, menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hal tersebut lantaran masih banyak emiten di pasar saham belum mendaftarkan diri dalam program pengampunan pajak atau Tax Amnesty.
"Saya katakan kalau tidak ikut amnesti pajak, maka Anda tidak berhak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saya tunggu bulan ini ya," kata Sri Mulyani saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (23/11/2016).
Ia menjelaskan, hingga saat ini dari 537 wajib pajak yang tercatat di Bursa, tak banyak yang ikut serta dalam program Tax Amnesty, khususnya di luar Jawa.
"Di Sumatera dari 13 WP hanya tiga yang ikut Tax Amnesty. Jumlah tarif tebusannya Rp32,8 juta. Sulawesi ada satu WP dan semuanya ikut Tax Amnesty. Temuannya Rp62,9 juta. Di Papua, Nusa Tenggara, Maluku, dan Kalimantan jumlahnya masih nol," katanya.
Melihat kondisi tersebut, Ani pun tak segan-segan mengancam tak akan kembali bertandang ke BEI sebelum semua wajib pajak badan yang terdaftar sebagai anggota BEI mengikuti program Tax Amnesty.
"Saya tahu siapa nama komisarisnya, alamatnya. Saya tidak akan datang ke bursa jika masih ada yang belum ikut Tax Amnesty," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Rupiah Bangkit ke Rp16.716, Namun Ancaman Fiskal dan Geopolitik Bayangi Pasar
-
Cadangan Devisa RI Terkuras di 2024, Gubernur BI Ungkap Alasan Utama di Baliknya
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Namun Dibayangi Pelemahan Rupiah
-
Emas Antam Naik Tipis Rp 2.000 Jelang Akhir Pekan, Intip Deretan Harganya
-
Industri Perbankan Berduka, Bos Bank BJB Yusuf Saadudin Wafat
-
Gagal Bayar Massal, OJK Seret KoinP2P dan Akseleran ke Penegak Hukum
-
Demi Tingkatkan Harga, ESDM Buka Peluang Turunkan Produksi Batubara pada 2026
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia