Jangankan dinaikkan 1000 kali, dibayarkan 100 % aja pasti banyak yg sujud syukur kok.
Ibu, tolong jangan hakimi kami dengan stigma :
1. Lalai
2. Boros
3. Tamak
Ibu boleh geram
Mungkin maksud ibu baik karena maksudnya adalah bagi oknum yg menodai integritas DJP/kementerian keuangan.
Tapi mengumbar hal tersebut diruang publik dan dengan resiko diplintir oleh wartawan, melukai hati kami.
Ibu boleh geram (malah harus geram) saat ada pegawai kemenkeu yg bertindak khianat. Tapi gak perlu diumbar terus. Ada KPK dan nanti hakim yang memutuskan.
Kami tidak minta di naikkan 1000 kali. Kami cuma minta please jangan tambah luka kami dengan tuduhan2 yg dilontarkan ke publik seolah kami semua sama dengan oknum yg khianat tersebut.
Mohon maaf jika ada kata yg kurang sopan.
Percayalah bu, Kami selalu dan tidak akan pernah bosan mencintai negeri ini.
By someOno
27112016
Baca Juga: Misbakhun Desak Indonesia Bentuk Badan Penerimaan Negara
Misbakhun mengatakan, bahwa Ditjen Pajak saat ini berbeda dengan stigma lama yang cenderung menggambarkan koruptifnya orang-orang yang bekerja di Perpajakan. Tentu saja, masih ada satu dua oknum yang tak beres.
"Tapi jangan justru orang baik yang lebih besar jumlahnya kehilangan semangat dan perlindungan terhadap keinginan yang baik ke depan," kata Misbakhun.
"Disain besar pemberantasan korupsi sudah disampaikan presiden, dan semua harus ikut itu. Kita harus dorong KPK kuat dan eksis. Tentunya frame besar ini harus diaplikasikan dengan baik, bagaimana menjaga Ditjen Pajak tetap kuat dalam sektor penerimaan negara," lanjutnya.
Sebagai catatan, dua bulan lagi Indonesia sudah memasuki tahun yang baru. Namun target penerimaan negara baru mencapai 70 persen.
Misbakhun meminta Sri Mulyani bersedia tetap mendukung 99,99 persen pegawai di Ditjen Perpajakan maupun di Ditjen Bea Cukai.
"Mohon ibu menteri menjaga perasaan teman-teman saya di kedua ditjen itu, supaya ada supervisi dan penjagaan kuat, bahwa keinginan mereka jadi baik didorong pimpinan mereka," kata Misbakhun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-Fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina