PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. jalin kerja sama dengan PT. Bukit Asam (PTBA) dengan memberikan fasilitas pendanaan sebesar 135 juta Dolar Amerika Serikat (AS dan Rp800 miliar. Bertempat di Kantor Pusat Bank BRI Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (8/12/2016), penandatanganan kerja sama ini dihadiri oleh Direktur Kelembagaan Bank BRI Kuswiyoto dan Direktur Keuangan PTBA Achmad Sudarto.
Dari pembiayaan tersebut, sebesar 100 juta Dolar AS berskim Kredit Modal Kerja untuk mendukung kebutuhan modal kerja operasional PTBA dan 35 juta Dolar AS sebagai forex line. Dengan adanya fasilitas lindung nilai yang diberikan oleh Bank BRI ini, PTBA dapat melakukan lindung nilai terhadap risiko nilai tukar melalui berbagai jenis transaksi seperti FX Forward, FX Swap, FX Option, baik untuk kebutuhan dollar dalam kegiatan operasional maupun investasi PTBA.
Sementara itu, Rp300 Milyar sebagai jaminan atas impor yang dilakukan oleh PTBA dalam rangka pembelian batu bara dan pembelian barang kebutuhan operasional diluar kebutuhan investasi baik dalam maupun luar negeri.
Selanjutnya, fasilitas Bank Garansi (BG) dan Stand By LC (SBLC) senilai Rp. 500 Milyar, dimana fasilitas BG digunakan untuk penerbitan Tender bond, Advance payment bond, performance bond, dan BG lainnya dalam rangka kebutuhan operasional serta SBLC digunakan untuk jaminan kepada supplier maupun rekanan PTBA dalam rangka kebutuhan operasional.
Menurut Corporate Secretary BRI Hari Siaga Amijarso, kerja sama ini merupakan bentuk nyata dari implementasi sinergi BUMN untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi. "Pembiayaan ini merupakan komitmen dari BRI untuk mendukung pertumbuhan industri strategis di Indonesia, seperti sektor pertambangan dan energi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian," ujar Hari Siaga dalam keterangan tertulis, Kamis (8/12/2016).
Sampai dengan akhir September 2016, BRI menyalurkan kredit ke sektor pertambangan mencapai Rp6,5 triliun. Secara keseluruhan, per akhir September 2016 perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp603,4 Triliun, tumbuh sebesar 16,3 persen dari periode yang sama pada tahun lalu dengan NPL sebesar 2,22 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!