Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengatakan kebijakan mengeluarkan dan mengedarkan uang RI tahun emisi 2016 tidak ada yang mengandung lambang palu arit.
"Saya tegaskan di sini bahwa peredaran uang RI emisi 2016 tidak ada yang memiliki simbol-simbol terlarang seperti yang dipersoalkan FPI (Front Pembela Islam)," katanya, Jumat (27/1/2017) di Kupang, saat meresmikan gedung Kantor Perwakilan (KPW) BI Nusa Tenggara Timur.
Agus menambahkan Bank Indonesia telah mengeluarkan dan mengedarkan uang RI tahun emisi 2016 secara serentak untuk selanjutnya dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Artinya, penerbitan uang RI itu sejalan dengan UU No.7 tahun 2011 tentang Mata Uang Rupiah, sehingga tidak perlu dipersoalkan lagi.
"Rakyat NTT patut berbangga bahwa salah satu pahlawan nasionalnya Prof Dr Ir Herman Johanes terpilih sebagai salah satu dari 12 pahlawan nasional yang diabadikan pada seri mata uang baru tersebut," katanya.
Selain itu, Komodo yang telah ditetapkan sebagai "New7 Wonders" Pariwisata juga menjadi simbol dalam mata uang RI emisi 2016.
"Pencantuman gambar tersebut merupakan bentuk penghormatan kita kepada para pahlawan yang telah secara nyata memberikan sumbangsih sedemikian besar terhadap Bangsa Indonesia," ujar Agus.
Simbol kemajuan Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan tampilan megah dan mewah dari gedung BI ini merupakan simbol kemajuan sebuah daerah.
Selain sebagai simbol kemajuan, pembangunan gedung kantor BI di atas lahan seluas 7.000 m2 sejak 2013 itu juga merupakan daya dorong untuk bangkit dari ketertinggalan dan maju setara dengan daerah lain di Indonesia.
Selanjutnya, kata dia, dengan menggunakan fasilitas di gedung kantor yang baru, fungsi dan peran Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, tentunya lebih dirasakan serta bermanfaat bagi pemerintah daerah maupun seluruh lapisan masyarakat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur