Ketua Demisioner Asosiasi Verifikator Independen Indonesia (AVII), Rahmat Hidayat mengungkapkan peran tenaga verifikator Jamkesmas menyelamatkan uang Negara. Menurutnya, rentang tahun 2008-2009 Kementerian Kesehatan RI telah melakukan survey dan telaah dengan hasil yang cukup signifikan, bahwa dengan program Jamkesmas dapat mengefisiensi keuangan negara hingga Rp1,4 triliun.
“Disinilah peran utama dari verifikator Jamkesmas dalam menyelamatkan dan mengontrol pengeluaran Negara tanpa mengurangi hak dari peserta Jamkesmas,” kata Rahmat di Jakarta, Senin (30/1/2017).
Namun demikian, dengan adanya seleksi yang dilaksanakan oleh PT. Askes (Persero) akhir 2013, banyak diantara verifikator Jamkesmas yang tidak lolos dalam seleksi tersebut. Kendati demikian, pengawasan dana BPJS Kesehatan seharusnya juga melibatkan verifikator Jamkesmas.
“Pemerintah ibarat kacang lupa kulit. Mereka yang seharusnya bisa dilibatkan dalam pengawasan implementasi BPJS Kesehatan, faktanya 940 verifikator Jamkesmas se-Indonesia sekarang nasibnya terlunta-lunta. Saat ini mereka rerata pengangguran,” protes Rahmat.
Rahmat mengatakan, verifikator Jamkesmas kerjanya tak tampak di permukaan, tapi pekerjaan mereka membutuhkan ketelitian dalam melayani masyarakat dan bertanggung jawab pada pemerintah. Merekalah selama ini yang bekerja pada rumah-rumah sakit yang melayani peserta Jamkesmas.
“Mereka inilah yang memverifikasi klaim Jamkesmas, sehingga setiap klaim dapat terdeteksi akuntabilitasnya dan bukan hanya klaim fiktif yang akan merugikan keuangan negara," urainya.
Rahmat berharap, pemerintahan Jokowi-JK yang mengusung visi misi Nawacita seyognya mewujudkan visinya diantaranya dengan mengakomodir ribuan verifikator Jamkesmas yang saat ini pengangguran.
“Bahwa keberpihakan kepada masyarakat yang terzalimi haruslah menjadi tujuan dalam berpolitik," katanya.
Baca Juga: 940 Verifikator Jamkesmas Minta Diangkat Menjadi CPNS
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
Permudah Klaim, BUMN Pengelola Dana Pensiun Ini Genjot Layanan Digital
-
Viral Menkeu Purbaya Makan Siang di Kantin DJP: Hidupkan Sektor UMKM!
-
Pemerintah Menang Banyak dari Negosiasi Freeport: Genggam 12 Persen Saham Hingga Pembangunan Sekolah