Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah memang tengah gencar membangun infrastruktur jalan tol. Tujuannya untuk menekan biaya logistik sehingga harga barang dan jasa akan semakin murah di berbagai wilayah Indonesia.
"Dengan adanya banyak jalan bebas hambatan, maka harga-harga barang akan semakin murah," kata Jokowi saat bertemu dengan sejumlah WNI di Sydney, Australia, Minggu (26/2/2017). Pertemuan tersebut didokumentasikan dalam bentuk video melalui akun twitter resmi Presiden Joko Widodo.
Jokowi mencontohkan proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Banyak yang bersikap sinis kepadanya bahwa proyek itu hanyalah akan sekedar peletakan batu pertama (groundbreaking). "Ya silakan saja tidak percaya. Saya ada fotonya. Saya sering datang kesana dan cek setiap saat. Bagi yang tidak percaya, silakan datang ke Lampung dan Palembang," ujar Jokowi.
Jokowi menegaskan dirinya selalu mengawasi pengerjaan proyek-proyek infrastruktur besar di tanah air. Dengan demikian, pemerintah, BUMN ataupun swasta yang sedang mengerjakan proyek infrastruktur tersebut senantiasa merasa diawasi. Dengan demikian, Jokowi memastikan tak akan ada proyek infrastruktur yang mangkrak di era pemerintahannya. "Nanti kalau sudah 5 tahun, baru kita ukur sudah berapa kilometer jalan tol yang sudah kita bangun," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sepanjang Indonesia merdeka sejak tahun 1945 hingga kini, Indonesia hanya memiliki 830 kilometer jalan tol baru.
Untuk pembangunan jalur kereta api, Jokowi menyesalkan lambatnya keputusan politik untuk memulai pembangunan jalur kereta api di Sulawesi. Padahal pembahasan proyek itu sudah dilakukan pemerintah selama bertahun-tahun. Namun karena tak ada keputusan yang diambil, proyek tersebut tak kunjung bisa dieksekusi.
Jokowi mengakui kebutuhan pendanaan pembangunan infrastruktur dalam 5 tahun mencapai Rp5400 triliun. Sementara APBN Indonesia hanya bisa mengalokasikan Rp1500 triliun. Oleh sebab itulah, Jokowi menggandeng swasta maupun skema kemitraan pemerintah dengan swasta. "Kalau cuma andalkan APBN, sampai kiamat infrastruktur kita tidak akan bisa kita miliki. Padahal rakyat membutuhkan itu," ujar Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Jelaskan Alasannya Ngotot 35 Ribu MW Harus Tercapai
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai