Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta pemerintah desa aktif menyisir masyarakat miskin di wilayahnya. Langkah ini dinilai penting agar pemuktahiran data warga miskin dapat terus berjalan sehingga bantuan sosial (bansos) tepat sasaran.
"Jika masyarakatnya pasif, maka pemerintah desa dan kelurahan yang harus aktif jemput bola terus memperbaharui data masyarakat miskin di wilayahnya," ujar Khofifah saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (5/3/2017)
Dikatakan, data yang masuk nantinya menjadi rujukan untuk memperbaharui data penerima bantuan sosial. Pembaharuan dilakukan melalui sistem informasi dan konfirmasi data (Siskada) dengan user name serta password dari Kemensos sehingga dengan data yang ada, masyarakat miskin dapat memperoleh bantuan dengan tepat sasaran.
Menurut Khofifah, jika bantuan sosial diberikan tepat sasaran maka kemungkinan penurunan rasio gini pun semakin besar. Harapannya tentu saja, jumlah penduduk miskin Indonesia semakin berangsur turun.
"Siskada ini diluncurkan pada Desember 2016 lalu, harapannya daerah bisa secara mandiri mengupdate data kemiskinan sesuai dinamika status sosial ekonomi masyarakat," ujar Mensos.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto memberi apresiasi positif kepada Siskada yang dianggap sebagai terobosan Kemensos dalam upaya mengakhiri bansos salah sasaran.
Dengan Siskada, lanjutnya, proses pembaharuan data kemiskinan di daerah menjadi lebih cepat. Sehingga meminimalisir bansos tersebut diterima oleh mereka yang tidak berhak.
"Ada proses cek dan kroscek data antara pemerintah pusat dan daerah. Jadi kalau salah bisa langsung diketahui," ujarnya.
Baca Juga: Kemensos Klaim PKH Efektif Turunkan Angka Kemiskinan di Indonesia
Suyoto mengatakan bantuan sosial yang digulirkan Kemensos turut berkontribusi terhadap penurunan tingkat keparahan dan kedalaman kemiskinan di Bojonegoro. Bahkan indeks gini rasio atau tingkat ketimpangan di Kabupaten Bojonegoro terendah se Jawa Timur dimana hanya 0,24.
"Bansos saat ini jauh lebih tepat sasaran, sehingga kemungkinan masyarakat miskin untuk jatuh lebih miskin semakin kecil," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Kemensos Klaim PKH Efektif Turunkan Angka Kemiskinan di Indonesia
-
Mensos : Jangan Anggap Sepele Kekerasan Terhadap Anak
-
Blusukan Ke Daerah, Mensos Khofifah Pilih Kursi Ekonomi
-
Ini Jurus Khofifah Tekan Inflasi Akibat "Pedasnya" Harga Cabai
-
Pemda dan Bank Diminta Edukasi Warga Miskin Soal Bansos Non Tunai
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar