Perajin tenun di Dusun Kembangan, Desa Sumberrahayu, Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berinovasi dengan mengembangkan tenun batik beragam motif untuk meningkatkan nilai jual dan memperluas pasar.
"Warga yang berprofesi sebagai perajin tenun, sebelumnya hanya memproduksi tenun yang konvensional, seperti membuat stagen, sedangkan saat ini permintaan stagen tidak terlalu banyak sehingga kami mencoba untuk mengembangkannya dengan tenun motif batik," kata Ketua Kelompok Tenun Lurik Dusun Kembangan Susi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (7/3/2017).
Dia mengatakan aktivitas menenun kain lurik sudah lama ditekuni sebagian besar warga Dusun Kembangan, Sumberrahayu secara turun temurun.
"Sebelumnya warga Kembangan merupakan pengrajin tenun lurik untuk kain stagen. Namun sudah beberapa tahun terakhir ini, permintaan kain stagen menurun drastis, sehingga memengaruhi roda perekonomian warga Kembangan, Sumberrahayu," katanya.
Ia mengatakan sejak beberapa waktu terakhir, warga Dusun Kembangan mulai berkreasi dan berinovasi memproduksi kain tenun lurik untuk bahan busana.
"Bahkan mereka juga bekerja sama dengan penjahit untuk memproduksi berbagai busana atau pakaian berbahan tenun batik untuk pria maupun wanita," katanya.
Untuk pemasaran produk, selama ini pihaknya menawarkan ke kantor-kantor atau instansi pemerintah di sekitar Kecamatan Moyudan serta sekolah-sekolah.
"Kami sangat berharap ada dukungan dari pihak manapun agar kami dapat mengikuti pameran-pameran kerajinan sehingga produk warga Kembangan ini dapat dikenal lebih luas lagi dan bisa memasarkan di luar daerah," katanya.
Baca Juga: Fanky Landerson, Kreator Komik Budaya dan Tradisi Minang
Ia mengatakan harga kain tenun lurik bervariasi mulai dari Rp75 ribu hingga Rp100 ribu per lembar.
"Sedangkan kreasi busana ditawarkan dari harga Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Kami juga menerima pesanan tenun batik dan juga busana lurik untuk instansi maupun perorangan," katanya.(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual
-
Mayoritas Terus Merugi, Belasan BUMN Asuransi Akan Dipangkas dan Disisakan 3 Saja
-
Hana Bank Mulai Serius Garap UMKM
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa