Suara.com - Hidroponik adalah budidaya menanam yang memanfatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Budidaya ini dilakukan tentu saja dengan mengedepankan nutrisi pada tanaman.
Pada tanaman hidroponik, tanaman membutuhkan air yang lebih sedikit daripada tumbuhan lain yang menggunakan tanah sebagai medianya. Dengan menggunakan air yang terbatas, budidaya tanaman hidroponik akan lebih efisien. Pengelolaannya juga bisa dilakukan pada lahan yang sempit sekalipun.
Peluang usaha hidroponik saat ini cukup bagus untuk Anda yang gemar dalam bidang bercocok tanam. Apalagi tanaman hidroponik ini sudah semakin populer dan digemari oleh masyarakat. Anda selaku orang yang gemar bercocok tanam bisa memanfaatkan kondisi ini sebagai peluang untuk membuka bisnis yang menghasilkan keuntungan.
Pada zaman dahulu, tanaman hidroponik ini hanya berawal dari sebuah penelitian. Jika menemui tumbuhan yang ditanam dengan menggunakan kerikil, gabus, atau pecahan genting, maka tanaman tersebut sudah dapat dikatakan sebagai hidroponik.
Seiring berjalannya waktu, hidroponik biasa digunakan sebagai salah satu cara untuk membudidayakan sayur mayur seperti bayam dan kangkung. Pada beberapa supermarket, Anda bisa menemui sayur mayur yang ditanam secara hidroponik memiliki harga jual yang lebih tinggi ketimbang sayur mayur yang ditanam dengan menggunakan tanah sebagai medianya.
Hal ini menjadikan banyak orang yang mulai berkecimpung di usaha ini, apalagi memang peluang usahanya semakin bagus saja setiap harinya.
Apa saja tips yang dilakukan untuk memulai bisnis hidroponik?
Belajar
Hal pertama yang harus dilakukan adalah belajar bagaimana cara bercocok tanam dan cara untuk membudidayakan tanaman hidroponik ini. Anda bisa belajar dari orang yang sudah lama berkecimpung dalam budidaya hidroponik. Tanyakan hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam budidayanya. Intinya Anda harus bisa mencuri sedikit ilmu dari orang tersebut. ilmu yang didapatkan bisa dimanfaatkan sebagai bekal untuk memulai bisnis hidroponik.
Ada dua jenis sistem yang dipakai dalam hidroponik, di antaranya:
Aeroponik, biasanya digunakan dalam penelitian dan produksi komersial khusus karena adanya kerumitan dalam tata cara bercocok tanamnya. Akar tanaman dari aeroponik ini menggantung di udara sehingga harus diembuni dengan larutan yang bernutrisi.
Nutrient Film Technique (NFT), adalah cara bercocok tanam yang lebih produktif karena budidayanya lebih mudah ketimbang aeroponik. Kekurangan dari sistem ini adalah sering terjadi kegagalan pompa air dan aliran listrik sehingga tanaman menjadi kekurangan nutrisi.
Keunggulan yang bisa didapatkan dari bercocok tanam hidroponik adalah media yang digunakan bukan tanah sehingga sayur yang dihasilkan lebih bersih, tidak memakai pertisida, pemberian komposisi nutrisi pada tanaman lebih mudah, dan harga jualnya yang lebih tinggi ketimbang harga sayur mayur yang ditanam dengan menggunakan tanah.
Memulai Usaha
Jika Anda sudah memahami betul mengenai cara budidaya tanaman hidroponik, maka Anda bisa langsung praktik ke lapangan dengan langsung membuka bisnis usaha hidroponik. Anda sebagai pemula sebaiknya memulai usaha ini dalam skala kecil dulu untuk mengurangi risiko besar yang mungkin terjadi ke depannya. Hasil panen dari hidroponik bisa dikonsumsi oleh keluarga terlebih dahulu atau dijual kepada tetangga dalam skala yang kecil.
Jika sudah mulai tahu mengenai seluk beluk tanaman hidroponik dan merasa sudah mampu untuk mengembangkannya serta siap menanggung risiko yang besar, Anda bisa membuka bisnis ini dalam skala yang besar. Keuntungan yang diperoleh juga lebih besar, bukan?
Mengapa budidaya tanaman hidroponik memiliki prospektif yang bagus?
- Mudah dikembangkan. Membudidayakan hidroponik tidak serumit membudidayakan tanaman yang menggunakan tanah. Pangsa pasarnya juga lebih luas sehingga hidroponik bisa dijadikan sebagai budidaya kelas atas yang memiliki prospek yang luar biasa.
- Hemat tempat karena bisa dikelola dalam tempat yang kecil sekalipun.
- Hanya butuh ketekunan dan ketelatenan dalam membudidayakan tanaman hidroponik untuk bisa menunjang perjalanan bisnis di masa depan.
- Bisa hidup tanpa pestisida
- Media yang dibutuhkan untuk bercocok tanam mudah, seperti toples, ember, atau tempat-tempat sederhana lainnya.
Contoh budidaya hidroponik yang paling populer adalah cabai. Apalagi untuk membuat cita rasa makanan menjadi lebih pedas, menggunakan cabai lebih tepat. Sehingga cabai menjadi salah satu yang populer dan banyak peminatnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal