Industri asuransi umum, khususnya untuk kendaraan bermotor, di Indonesia masih berpotensi tumbuh sepanjang tahun ini seiring dengan ekonomi domestik yang sedang dalam tahap pemulihan.
"Terlebih lagi adanya kebijakan penyesuaian tarif premi yang secara resmi akan diberlakukan pada April 2017 mendatang, yang diprediksi akan cukup membantu meningkatkan premi Asuransi kendaraan bermotor di tahun 2017," ujar Underwriting Motor Vehicle Department Head Adira Insurance ,Rian Ardianto dalam pernyataan resminya yang diterima di Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang merencanakan akan menaikkan tarif premi asuransi kendaraan bermotor untuk mengikuti perkembangan inflasi. Tarif premi yang berlaku saat ini atau yang diatur dalam Surat Edaran OJK Nomor 21 Tahun 2015, juga dianggap regulator sudah tidak merefleksikan sepenuhnya risiko yang dilindungi asuransi.
Jika melihat data industri, pertumbuhan industri bisnis asuransi adalah sebesar 5,1 persen di 2016. Porsi terbesarnya disumbang oleh asuransi harta benda dimana kenaikan atas lini bisnis ini tercatat sebesar 7,9 persen atau sebesar Rp1.399 trilun.
Sedangkan, industri asuransi di lini bisnis kendaraan bermotor pada tahun 2016 cenderung stagnan dengan pertumbuhan sebesar 0,4 persen atau naik hanya Rp 61,9 milyar jika dibandingkan 2015.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan situasi pasar roda dua pada 2017 tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2016 dengan total penjualan sebesar 6,1 juta unit. Sedangkan dari Gaikindo, penjualan mobil di pasar domestik diperkirakan tumbuh sebesar enam persen. Secara keseluruhan, industri otomotif masih diperkirakan tumbuh di tahun 2017 "Adira Insurance sendiri untuk bisnis kendaraan bermotornya tetap mengalami pertumbuhan pada tahun 2016 walaupun pertumbuhan tersebut tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut masih terpengaruh oleh melambatnya pertumbuhan industri otomotif," ujar Rian.
Pada 2015, porsi premi kendaraan bermotor Adira Insurance adalah sebesar 55 persen dan cenderung naik di 2016 hingga mencapai 57 persen. Dapat disimpulkan bahwa komposisi premi kendaraan bermotor dan non kendaraan bermotor di Adira Insurance menjadi 57 persen dan 43 persen pada 2016.
Rian menambahkan bahwa Adira Insurance optimis akan tetap tumbuh di tahun 2017 ini seiring dengan situasi ekonomi yang berangsur-angsur pulih. (Antara)
Baca Juga: Adira Insurance Bikin Produk untuk Lindungi Jamaah Haji dan Umrah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Cara Aktivasi Coretax Lebih Awal, Cegah Error saat Lapor SPT 2025
-
Akhir Tahun, OJK Laporkan Dana Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.810 Triliun
-
5 Alasan Mengapa Harga Emas Cenderung Naik Terus Setiap Tahun
-
Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?
-
Emas Antam Stagnan Jelang Tahun Baru, Harganya Masih Rp 2.501.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
-
Dapat Obat Kuat BI, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp16.739
-
Penumpang KRL Dilarang Bawa Petasan dan Kembang Api
-
Operasional KRL Diperpanjang Hingga Jam 1 Pagi di Malam Tahun Baru, Intip Jadwalnya
-
Layanan Pulih 100 Persen, BSI Pastikan Operasional dan Transaksi Nasabah di Aceh Kembali Normal