Analis Kebijakan Sumber Daya Alam Rachman Wiriosudarmo menilai meski pemerintah dan PT. Freeport membawa kisruhnya ke pengadilan arbitrase akan membawa kerugian bagi kedua belah pihak. Sebab walau menang atau kalah, Indonesia juga akan tetap mengalami kerugian.
"Pasca arbitrase, Negara menang kalah akan mengalami kerugian. Makanya, pemerintah harus mengetahui pemanfaatan apa yang bagus untuk negara ini dan warga Papua, tapi tanpa mematikan Freeport. Karena itu kan sumber pemanfaatan, jadi optimalkan saja. Kepentingan yang paling besar adalah untuk warga Papua. Itu dibutuhkan pemikiran yang mendalam," kata Rachman di Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Selain itu, jika nantinya Freeport menghentikan operasinya di Indonesia, perusahaan tambang asal Amerika Serikat ini tidak serta-merta dapat berproduksi karena perlu waktu untuk melakukan pemeriksaan dan penataan keadaan.
"Selama waktu jeda produksi perlu dilakukan pemeliharaan dan prasarana produksi ataupun sarana non-produksi yang akan makan biaya tak kecil," katanya.
Artinya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus menyediakan pendanaan. Selain itu, perlu dilakukan pengaturan kembali tenaga kerja yang terlanjur di PHK selama Freeport mengalami pelarangan ekspor konsentrat.
"Jadi memang susah juga. Jadi memang harus dipikirkan secara matang-matang," tegasnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya