Suara.com - Kredit usaha rakyat (KUR), dengan segala kelemahan dan kekurangannya, telah menjelma menjadi salah satu perangkat yang cukup efektif dalam memberikan penyaluran akses permodalan bagi pelaku usaha di berbagai daerah.
Untuk itu, KUR perlu untuk tetap didukung oleh berbagai pihak terkait, terutama dalam upaya untuk mempopulerkannya di tengah warga. Menurut anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan, sosialisasi KUR penting untuk ditingkatkan dalam rangka menambah produktivitas perekonomian nasional.
"Dengan format sosialisasi yang masif, saya meyakini respons kelompok masyarakat produktif yang menjadi sasaran itu akan lebih besar. Kemudahan pemberian akses juga akan membuat penyaluran KUR akan lebih baik," kata Heri Gunawan dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan bahwa hingga 3 April 2017, penyaluran KUR baru mencapai 18 persen atau Rp19,8 triliun, dari alokasi 2017 sebesar Rp110 triliun. Ia mengatakan bahwa pemerintah juga telah berkomitmen menargetkan penyaluran KUR untuk sektor produktif 40 persen dari Rp110 triliun tersebut.
"Angka 18 persen terbilang relatif kecil. Seharusnya pada empat bulan pertama realisasinya lebih besar. Dalam perhitungan saya, semestinya paling sedikit ada pada angka Rp30 triliun atau kurang lebih 27 persen," kata Heri.
Heri mengatakan bahwa Komisi XI DPR sendiri sangat mendukung upaya dan tekad pemerintah untuk menggeser penyaluran KUR ke sektor-sektor produktif di luar sektor perdagangan, seperti pertanian-perikanan dan industri pengolahan, perburuhan (TKI), serta usaha mikro kecil-menengah.
Pemerintah juga diharapkan dapat terus berusaha meningkatkan penyaluran KUR dengan proporsional dengan keberpihakan pada daerah di luar Jawa dan daerah konsentrasi kemiskinan, dengan memperhatikan tingkat kesenjangan dan keadilan ekonomi di Tanah Air.
Selaras dengan Heri, anggota Komisi XI DPR RI Nurhayati juga menyatakan bahwa pemerintah perlu untuk menyosialisasikan program KUR secara lebih gencar. Hal itu karena masih banyak anggota masyarakat yang belum terlalu memahami mengenai skema pengajuan kredit tersebut.
"Setelah kami mengunjungi dua pasar tradisional di Jayapura, penyaluran KUR ini kurang sosialisasi dari perbankan, khususnya bank yang menyalurkan KUR," kata Nurhayati. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa