Trend peningkatan penumpang kereta api di wilayah PT Kereta Api Indonesia Daop 1 selama periode Januari sampai dengan bulan April 2017 terus menunjukan trend peningkatan yg cukup signifikan. Pada kurun waktu tersebut, PT KAI Daop 1 Jakarta telah berhasil mengangkut sebanyak 6.740.721 penumpang.
"Jumlah ini melebihi 10 persen dari program yang telah ditentukan dalam kurun waktu yang sama sebanyak 6.113.611,"kata Senior Manager Humas DAOP 1 Jakarta Suprapto di Jakarta, Jumat (19/5/2017).
Dari jumlah yang telah diangkut tersebut terdiri dari penumpang kelas eksekutif 856.076 orang, kelas bisnis sebanyak 181.748, kelas ekonomi 1.594.347 dan ka lokal 4.108.550.
Kontribusi peningkatan jumlah penumpang ini diberasal dari penumpang yang naik dari Stasiun Pasarsenen dan Stasiun Gambir sebanyak 2.697.655 penumpang.
Stasiun Pasarsenen sendiri dari januari sampai April 2017 telah berhasil mengangkut sebanyak 1.670.329 penumpang. Jika dibandingkan dengan target yang telah ditentukan, yakni 1.525.726 penumpang, telah terjadi peningkatan sebesar 10 persen.
Penumpang yang naik dari Stasiun Pasarsenen, selama kurun waktu 4 bulan itu, diantaranya : bulan Januari 2017 sebanyak 450.580 orang, Februari 2017 sebanyak 367.377 orang, Maret 2017 sebanyak 405.046 orang, dan Bulan April 2017 sebanyak 447.326 orang.
Sedangkan Stasiun Gambir, dari periode Januari sampai April 2017 telah mengangkut sebanyak 1.027.326 penumpang yang terdiri sebagai berikut : Bulan Januari 2017 sebanyak 269.486 orang, Februari 2017 sebanyak 223.054 orang, Maret 2017 sebanyak 253.592 orang dan Bulan April 2017 sebanyak 281.194 orang.
Jumlah penumpang yang naik di Stasiun Gambir dari periode Januari sampai April 2017 sebesar 1.027.326 orang ini, merupakan peningkatan sebesar 25 persen dari jumlah yang diangkut pada tahun lalu dalam kurun waktu yang sama yakni 761.870.
Trend peningkatan ini akan terus terjadi, seiring dengan semakin mulai mendekati angkutan Lebaran 2017 di Bulan Juni 2017 nanti.
Baca Juga: PT KAI Klarifikasi Penertiban Manggarai
"Faktor peningkatan jumlah penumpang kereta api ini, selain karena trend kenyamanan dan ketepatan kereta api, juga dipengaruhi dengan terjadinya kemacetan jalan raya di sejumlah daerah, sehingga masyarakat lebih memilih transportasi kereta api sebagai angkutan mobilisasinya," tutup Suprapto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun