Suara.com - Presiden Joko Widodo menyambut baik kunjungan kenegaraan Kepala Negara Swedia, Raja Carl XVI Gustaf beserta Ratu Silvia di Indonesia. Jokowi mengatakan sebagai kepala negara ia merasa terhormat menerima kunjungan Raja Swedia tersebut.
"Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia menerima kunjungan Sri Baginda Raja Carl XVI Gustaf ini. Saya senang kunjungan Sri Baginda turut melibatkan delegasi bisnis ternama yang cukup besar, sekitar 35 pimpinan perusahaan," kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama di Istana Bogor, Senin (22/5/2017).
Swedia merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Nordic, meski Indonesia mengalami defisit. Namun ia yakin masih banyak kerjasama ekonomi yang dapat ditingkatkan kedua negara, salah satunya di bidang investasi, energi dan lingkungan hidup.
"Ini merupakan kunjungan yang bersejarah dan untuk pertama kalinya seorang kepala negara Swedia melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dalam sejarah 65 tahun hubungan bilateral kita," ujar dia.
Indonesia dan Swedia memiliki banyak persamaan dalam politik luar negeri, seperti berperan aktif dalam pasukan perdamaian PBB dan mendukung kemerdekaan Palestina. Bahkan kedua negara sepakat untuk kerjasama trilateral untuk membantu kemerdekaan Palestina sejak 2015.
"Kami mengutamakan penyelesaian damai dalam konflik-konflik yang ada," tutur dia.
Dalam kerjasama perdagangan angka investasi Swedia di Indonesia meningkat dari 1.400 persen di tahun 2016, dibanding tahun 2015. Selain itu jumlah turis juga meningkat 15 persen pada 2016.
Jokowi juga menyambut baik penandatanganan dua MoU kedua negara.
"Saya menyambut baik ditandatanganinya dua dokumen kerjasama antar pemerintah di bidang bebas via untuk paspor diplomatik dan dinas. Serta kerjasama di bidang transportasi, navigasi udara dan airport, serta kerjasama di bidang industri kreatif. Beberapa kerjasama juga ditandatangani secara terpisah, yaitu kerjasama di bidang inovasi, di bidang kewirausahaan, di bidang sains park dan pembiayaan pendidikan," tandas dia.
Baca Juga: TNI Bantah Tuduhan Terlibat Makar Terhadap Presiden Joko Widodo
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Isu Deforestasi! Kemenhut Tegaskan HTI untuk Energi Terbarukan Akan Dikelola dengan Aturan Ketat
-
Bukan Cuma Smelter! Industri Nikel RI Kini Kian Fokus Garap Kualitas SDM
-
Pilih Mata Uang Lokal, Negara ASEAN Kompak Kurangi Gunakan Dolar
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?