Pelabuhan Hubungan Internasional Bitung atau Proyek International Hub Sea Port (IHP) Bitung dibuat untuk mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Proyek ini telah dinyatakan sebagai salah satu proyek strategis pemerintah.
Bedanya, jika proyek Pelabuhan Hub Internasional Bitung sudah On Going, kondisi serupa belum terjadi di dalam kawasan KEK Bitung. Di rencana awal, tahap konstruksi dimulai Mei 2014 dan sudah mulai operasi di 2017. Nyatanya, hingga pertengahan 2017 Proyek KEK Bitung masih terganjal urusan pembebasan lahan. Di lahan milik negara yang bakal digunakan sebagai lokasi KEK, ternyata saat ini masih dihuni penduduk.
Sekretaris Daerah Pemprov Sulut Edwin H Silangen membenarkan masih terganjalnya Proyek KEK Bitung di persoalan lahan. Akibat masih ada gugatan lahan dari warga, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) belum juga mengeluarkan Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
Padahal terbitnya HPL untuk pengelolaan lahan seluas 92,5 hektar merupakan salah satu cara mempercepat terealisasinya KEK Bitung. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya menyodorkan beberapa tawaran kepada warga yang mengajukan gugatan. "Mudah-mudahan ini jadi terobosan hukum untuk menerbitkan HPL," kata Edwin dalam keterangan resmi, Rabu (14/6/2017).
Terlepas dari persoalan lahan, Edwin menuturkan Pemprov Sulut ternyata sudah menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengelola operasional KEK saat sudah berjalan. "Namanya PT Membangun Sulut Hebat (MSH). Sahamnya dari APBD Pemprov Sulut dan beberapa perusahaan daerah," kata dia.
Diakuinya para investor untuk KEK Bitung sudah berdatangan, terutama dari China. Dengan demikian mereka sangat berharap baik Pelabuhan Internasional dan KEK Bitung bisa segera beroperasi secepatnya. "Targetnya Gubernur ingin tahun 2018 sudah bisa 'on going'," kata Edwin.
Dia optimis KEK Sulut bisa menjadi solusi nasional karena posisinya yang strategis. Antara lain, bisa mengembangkan perekonomian di Indonesia Timur bagian Utara yang berbatasan langsung dengan kawasan pasifik yang digadang-gadang bakal menjadi titik penting era perdagangan dunia ke depan.
Selain itu, KEK Bitung juga punya banyak andalan. Seperti industri perikanan, industri pengolahan kelapa, industri farmasi, listrik (smelter). "Serta industri lain seperti yang ada di masterplan," ucap dia.
Baca Juga: Geliat Sulut Dengan Pelabuhan Internasional dan KEK Bitung
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Harga Mati! ESDM Tetap Sarankan Shell Cs Beli BBM Murni dari Pertamina Hingga Akhir Tahun
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Kementerian BUMN Berubah Jadi BP BUMN, Gaji ASN dan PPPK Turun?
-
Utang Krakatau Steel Susut Lebih Cepat, Setelah Restrukturisasi Disetujui
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
IEU-CEPA Disepakati, Uni Eropa Lirik Industri F&B hingga Energi Terbarukan Indonesia