Suara.com - Tidak peduli apa pun latar belakang pendidikan dan pekerjaan Anda, manajemen keuangan pribadi tentu menjadi prioritas penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan pengelolaan keuangan pribadi yang mumpuni, Anda bisa menghindari sikap boros atau utang yang melilit kehidupan.
Meskipun telah memiliki pengetahuan tentang finansial, namun terkadang kesulitan saat mengelola keuangan pribadi masih kerap ditemukan.
Simaklah penyebab kita gagal mengelola utang di bawah ini.
Lingkungan Pergaulan yang Kurang Sehat
Jika saat ini Anda berada dalam lingkungan orang-orang yang hobi belanja dan jalan-jalan ke luar negeri, maka Anda perlu berhati-hati. Sebab, kemungkinan besar Anda bisa saja terbawa oleh kebiasaan mereka yang menjadikan diri sebagai pribadi yang konsumtif.
Setiap orang memiliki latar belakang keuangan yang berbeda-beda. Ada orang yang bisa memperoleh penghasilan besar namun ada juga orang yang hidupnya serba pas-pasan. Gaya hidup kita sudah seharusnya disesuaikan dengan kondisi finansial kita saat ini. Jangan memaksakan kehendak atau mengikuti gaya hidup orang lain karena itu hanya akan berdampak buruk bagi kehidupan kita.
Kebiasaan Belanja Impulsif
Tahukah apa yang dimaksud dengan belanja impulsif? Ketika tengah berbelanja di sebuah supermarket untuk membeli bahan makanan tertentu, misalnya sembako, tiba-tiba Anda melihat diskon besar untuk produk kecantikan. Karena sedang diskon, Anda pun tertarik untuk membelinya tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Itulah yang dimaksud dengan belanja impulsif.
Salah satu cara untuk mencegah dari impulsif dalam belanja adalah membuat catatan atau daftar kebutuhan yang akan dibeli dan menahan diri agar tidak mengambil barang-barang yang tidak dibutuhkan.
Malas dan Sering Menunda-nunda
Malas dan sering menunda pekerjaan merupakan alasan klise yang menjadi salah satu penyebab utama seseorang mengalami kesulitan dalam menjaga anggaran pengeluaran agar terkontrol dengan baik. Selain malas berkomitmen dengan jumlah uang yang dikeluarkan setiap bulan, ada pula yang memang suka menunda penghematan.
Contohnya yaitu hari ini sudah terlanjur makan di restoran karena kebetulan teman-teman mengajak makan di restoran. Lalu Anda berjanji pada diri sendiri bahwa mulai besok akan masak dan membawa bekal sendiri.
Ternyata, keesokan harinya malah terlambat bangun dan terlalu sibuk untuk memasak dan pada akhirnya kembali makan di luar bersama teman-teman. Hal ini terjadi tidak hanya sekali dua kali, tetapi berulang kali hingga akhirnya memutuskan untuk sering makan atau membeli makanan di luar. Jika seperti ini, kapan Anda bisa mulai berhemat?
Tidak Punya Tujuan
Sebagian orang berpikir bahwa dirinya masih muda atau masih sehat sehingga waktu yang dimiliki digunakan sebaik-baiknya untuk bersenang-senang. Sayangnya, pemikiran semacam itu sering membuat seseorang menghabiskan banyak uang dan waktu hanya demi kesenangan sekejap yang sebenarnya tidak membawa manfaat untuk masa depan.
Berpikirlah secara bijak yakni tentang bagaimana caranya Anda bisa tetap menikmati hidup sambil mempersiapkan masa depan yang cerah.
Saat ini terdapat berbagai tips-tips menghemat yang tidak sulit dan justru menyenangkan di mana Anda bisa bersenang-senang sambil menabung untuk masa depan. Anda bisa manfaatkan kartu kredit untuk tetap berhemat. Selama kartu kredit digunakan sesuai dengan kebutuhan, maka ia dapat membantu untuk berhemat banyak.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
10 Universitas Terbaik di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok