Suara.com - Tidak hanya kita yang sudah dewasa boleh menabung, anak-anak juga sebaiknya dibiasakan untuk belajar menabung mulai dari sejak dini. Semakin berkembangnya zaman, tabungan khusus untuk anak-anak juga dibuat menjadi lebih unik dan menarik.
Hal ini sengaja dilakukan agar anak-anak tertarik dengan kegiatan menabung ini. Contohnya, menyimpan uang dalam sebuah piggy bank yang lucu akan memberikan semangat kepada anak-anak untuk menabung.
Anak-anak memang menyukai hal-hal yang unik untuk berbagai hal yang dilakukan, termasuk menabung. Terkadang cukup sulit bagi para orang tua menjelaskan bagaimana cara menabung yang baik dan benar kepada anak-anak mereka. Cara ini bisa dilakukan para orang tua untuk lebih mudah mengarahkan anak agar menabung.
Membiasakan menabung sejak dini juga akan menyiapkan anak kita menjadi pribadi yang menghargai uang pada masa depan nanti.
Berikut ini adalah beberapa cara unik untuk menarik anak agar mereka lebih semangat lagi dalam menabung.
Memanfaatkan Jar sebagai Celengan
Jar adalah sebutan untuk sebuah botol toples yang unik, yang kini cukup banyak digunakan orang sebagai hiasan ataupun tempat minum yang sangat klasik. Siapa sangka, jar juga bisa menjadi pengganti celengan ayam agar terlihat lebih praktis. Ajaklah anak-anak Anda untuk berkeliling ke toko pernak-pernik yang menjual jar. Setelah mendapatkan jar yang diinginkan, bersama dengan anak, Anda bisa memodifikasinya.
Gantilah tutup jar-nya dengan kain yang diikat dengan benang. Selain itu, Anda juga bisa mengganti botolnya dengan sesuatu yang lebih unik. Ruang yang cukup luas pada jar bisa memotivasi anak-anak agar menabung uang hingga memenuhi toples tersebut. Anak-anak bisa menabung uang koin atau kertas agar uang mereka bisa terkumpul dalam jumlah yang besar.
Kotak Permen sebagai Wadah Tabungan
Bentuk permen yang unik selalu menjadi daya tarik tersendiri untuk anak-anak. Anak-anak yang berada pada usia playgroup atau taman kanak-kanak biasanya memiliki banyak waktu untuk bermain sambil belajar. Saat itulah Anda bisa mulai mengajarkan anak untuk menabung dengan memanfaatkan kotak permen.
Ajak mereka untuk sama-sama menggulung uang kertas yang akan ditabungkan ke dalam wadah khusus yang sudah dibuat seunik mungkin di kotak permen. Anak-anak pasti akan suka dan akan mengulanginya.
Membuat Origami dengan Uang
Siapa yang tidak tahu dengan kerajinan origami yang berasal dari Jepang. Kerajinan seperti ini juga sudah mulai diajarkan pada anak-anak usia TK. Agar mereka mulai memahami tentang uang dan menabung, kita juga bisa menggunakan uang sebagai media untuk kerajinan origami. Minta kepada anak untuk mengumpulkan uang koin. Setelah terkumpul banyak, tukarkan dengan nilai uang yang lebih tinggi. Kemudian mulai bentuk origami sederhana, seperti bentuk burung. Setelah itu, simpan di tempat tabungan.
Buat Catatan Menabung dengan Aneka Warna dan Gambar
Lembaga perbankan biasanya juga menyediakan tabungan untuk anak-anak. Mereka yang menabung akan mendapat buku tabungan khusus yang akan mencatat tabungan mereka yang telah disetorkan ke bank. Selain itu, sebaiknya ajarkan anak-anak untuk memiliki catatan keuangan sendiri, terkait tabungannya tersebut. Agar lebih menarik, gunakan kertas khusus yang bergambar dan penuh warna. Mereka juga dapat menulis pada catatan tersebut apa saja yang ingin mereka penuhi jika uangnya sudah terkumpul.
Ajarkan Anak tentang Uang dalam Bentuk yang Disukainya
Jangan paksakan anak-anak untuk memahami tentang uang dengan cara orang yang sudah dewasa. Selain mereka tidak akan mengerti, mungkin mereka malah merasa jenuh. Mengajak anak untuk menabung sebaiknya menggunakan pendekatan terhadap apa yang disukainya, seperti beberapa contoh di atas. Dengan membiasakan anak menabung dari sekarang, pada masa depan nanti, anak-anak akan lebih bijak dalam menggunakan uangnya.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Buat yang Ambil Kelas Karyawan, Ini Cara Sukses Kuliah Sambil Kerja
Apa yang Perlu Diketahui dari Inklusi Keuangan? Cek di Sini
4 Peraturan Penting BPJS Kesehatan yang Kerap Dilupakan
| Published by Cermati.com |
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina