PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk hari ini melakukan public expose di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Upaya ini dilakukan untuk menjawab tuduhan kasus beras oplosan bersubsidi yang dilakukan oleh anak usahanya PT. Indo Beras Unggul (IBU).
Dalam paparannya, Direktur sekaligus Juru Bicara AISA, Jo Tjong menjelaskan, selama ini PT. IBU memperoleh beras dalam bentuk gabah dari kelompok petani. Selain itu membeli gabah, perseroan juga membeli dalam bentuk beras dari mitra penggilingan lokal.
"Kami pabrik di Bekasi, Jawa Barat. Kami selama ini membeli gabah atau beras sesuai dengan mekanisme pasar. Bukan hanya kami, tetapi banyak pelaku usaha industri beras lain melakukan pembelian di pasar," kata Jo di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017).
Jo menjelaskan, untuk harga pembelian gabah, perseroan membeli gabah kering panen sebesar Rp4.900 dari kelompok petani. Jika dilihat, harga ini berada di atas harga gabah subisidi dari padi varietas IR64.
"Kenapa kita beli dengan harga yang lebih tinggi, karena kami ingin mendapatkan kualitas beras yang baik. Gabah itu sendiri mengandung air sekitar 38-50 persen di gabah itu sendiri. Kadar air kami 12-13 persen, itu susut karena air yg dikeluarkan, ada kulit padi dan lainnya. Jadi perhitungan sederhana, dari 1 kilogram (kg) gabah akan jadi gabah 500 gram. Kalau harga temuan Rp 4.900, jadi berasnya jadi Rp 9.800," katanya.
Berdasarkan hasil perhitungan, lanjut Jo, PT. IBU mengeluarkan biaya, seperti biaya produksi dan pengemasan, biaya pengiriman dan marketing, serta biaya overhead. Dari total tiga biaya utama tersebut sektar Rp 1.700 per kilogram.
Sedangkan untuk total harga pokok penjualan untuk beras bermerek Maknyuss sampai di distributor sebesar Rp 11.500. Angka itu berasal dari Rp 9.800 ditambah total biaya Rp 1.700.
"Jadi begitu untuk rantai distribusi beras dari PT. IBu," kata Jo.
Baca Juga: Tiga Pilar Sejahtera Kaget Sahamnya Anjlok Akibat Beras Oplosan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
SMGR Raih Skor 94,79 dari Keterbukaan Informasi
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung