Mantan Direktur Utama PT Garam (Persero), Usman Perdanakusumah, menyebut ada sejumlah faktor yang membuat terjadinya kelangkaan pasokan garam di berbagai daerah. Salah satunya adalah belum ada sistem pergudangan untuk mempersiapkan stok garam yang memadai.
"Dulu pada tahun 2015, sewaktu saya menjadi Dirut PT Garam, waktu itu pernah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp300 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp220 miliar untuk penyerapan garam dari petani garam lokal," kata Usman saat dihubungi oleh Suara.com, Senin (31/7/2017).
Namun hingga kini, PT Garam belum menggunakan seluruhnya PMN yang diperoleh untuk melakukan penyerapan garam lokal. Padahal jika penyerapan garam lokal maksimal dilakukan, kemudian disimpan dalam gudang dengan teknologi tinggi yang membuat garam bisa bertahan lama, maka PT Garam bisa menyimpan 40 persen dari kebutuhan garam nasional untuk stok.
"Sehingga ketika terjadi anomali cuaca seperti saat ini dimana curah hujan selalu tinggi dan berlangsung lama, Indonesia tidak mengalami kekurangan stok garam," ujar Usman.
Selain itu, garam yang diimpor oleh PT Garam selama ini memiliki kadar NHCL di atas 97 persen. Itu jelas masuk kategori garam industri yang seperti selama ini diproduksi oleh Australia. Padahal yang konsumsinya tinggi dan tak diimbangi stok adalah kategori garam konsumsi dengan kadar NHCL di bawah 97 persen.
"Ke depan, PT Garam juga harus mencari negara lain yang memproduksi garam dengan kadar NHCL dibawah 97 persen, seperti India," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, masalah kelangkaan garam mencuat akhir-akhir ini. Presiden Joko Widodo sendiri mengaku banyak mendapat masukan dan aduan dari kepala daerah terutama soal kelangkaan garam yang melanda di hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Presiden Jokowi segera berjanji mencari solusi agar kelangkaan ini segera teratasi.
Baca Juga: Impor Garam Tak Bisa Dihindari
Menurutnya, cuaca saat ini juga memengaruhi produksi garam nasional. Musim penghujan tahun ini cenderung mundur dari siklus seharusnya. Akibatnya panen garam di sejumlah wilayah mengalami gangguan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR