Wirausahawan sosial Indonesia pendiri Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation), Veronica Colondam, terpilih Solution Maker 2017 di pertemuan tahunan United Nations Solutions Summit, yang berlangsung 19-21 September 2017di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Para Solution Maker terpilih adalah orang-orang yang memberikan solusi yang tepat guna untuk mengatasi persoalan-persoalan global yang menjadi agenda PBB. Tahun ini ada 9 Solution Makers yang terpilih dari berbagai negara di dunia.
Pada kesempatan tersebut, Veronica membagikan kisah inspiratifnya dalam menginisiasi dan menjalankan YCAB’s Premise for Change, sebuah solusi yang menyatukan akses terhadap kredit mikro dan pendidikan untuk masyarakat pra-sejahtera. Program pemberdayaan ini dikhususkan bagi para ibu pelaku usaha kecil agar mereka bisa meningkatkan penghasilan. Menariknya, kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kredit mikro adalah keharusan anak-anaknya tetap sekolah.
“Pendidikan adalah kunci utama menuju kemandirian dan kesejahteraan. Melalui program YCAB’s Premise of Change, kami ingin menekankan kepada para ibu untuk tetap memprioritaskan pendidikan anak seberat apapun kondisi ekonomi yang dihadapi. Program ini bukan semata memberikan akses pembiayaan kepada mereka yang selama ini sulit mendapatkan bantuan perbankan atau dari institusi keuangan, namun lebih kepada pemberdayaan keluarga pra sejahtera yang memiliki peluang untuk mandiri,” papar Veronica dalam keterangan tertulis, Rabu (20/9/2017).
Veronica menjelaskan, keuntungan yang didapat dari usaha kredit mikro YCAB digunakan kembali untuk mendanai program-program pendidikan bagi anak-anak dan pemuda kurang mampu, serta anak putus sekolah. YCAB memiliki 50 pusat edukasi yang menyediakan layanan di antaranya Pendidikan Dasar, program Inklusi Digital, serta program Literasi Bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan soft skills dan hard skills. YCAB juga memberikan program pelatihan vokasi dan akses ke lapangan pekerjaan, bekerja sama dengan berbagai komunitas lokal, bisnis serta pemerintah. Integrasi fungsi-fungsi tersebut terangkum dalam situs Generasi Bisa! (Can-Do Generation).
Sejak 2009, program kredit mikro YCAB telah menjangkau 103.243 perempuan pelaku usaha kecil, 78% di antaranya telah merasakan dampak positif berupa peningkatan keuntungan usaha hingga sebesar 30 persen. Sementara itu, di bidang pendidikan dan kewirausahaan, YCAB telah menjangkau lebih dari 3,3 juta pemuda kurang mampu. YCAB telah bekerja sama dengan lebih dari 9.000 sekolah dan telah memberikan pelayanan pendidikan dasar serta kelas-kelas untuk lebih dari 45,615 pemuda. Di antara mereka, 72% telah mendapatkan pekerjaan dari terbukanya 3.029 peluang kerja. Selain itu, 377 anak muda lainnya telah membangun usaha sendiri.
UN Solutions Summit bukan ajang pertama bagi Veronica membawa nama Indonesia di kancah dunia. Sebagai seorang wirausahawan sosial, Veronica telah menerima sejumlah penghargaan bergengsi, salah satunya adalah UN-Vienna Civil Society Award (2001) di mana dia menjadi tokoh termuda yang menerima penghargaan tersebut. Selain itu, dia turut menjadi penerima penghargaan EY Social Entrepreneur of the Year (2011), Schwab Social Entrepreneur of the Year (2012), dan Forbes’ 48 Asian Philanthropist (2015), dan Forbes Indonesia Most Inspiring Women in Indonesia (2015).
Veronica memiliki ambisi untuk memperluas jangkauan bantuan dan pemberdayaan yang diberikan melalui YCAB. Pada 2020, dia menargetkan YCAB menjangkau hingga 5 juta pemuda di 5 negara Asia Tenggara. Model bisnis YCAB ditargetkan untuk direplikasi di negara-negara lain dalam rangka membantu mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk pemuda di seluruh dunia. Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan dana investasi sosial sebesar 50 juta dolar Amerika Serikat.
Melalui acara ini, Veronica meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberdayaan ekonomi dan pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Baca Juga: Mimi Silvia, Dulu Jurnalis, Kini Pebisnis Kuliner One Minang
UN Solutions Summit tahun ini terdiri atas 3 tema utama, yaitu (1) Pangan/Air /Energi; (2) Pendidikan/Pemberdayaan Ekonomi; dan (3) Kesehatan. Pada kesempatan ini, ke-9 Solution Makers membagikan kisah inspiratifnya kepada para pejabat pemerintah, jurnalis digital, serta perwakilan dari masyarakat sipil dan sektor swasta. Sesi ini juga disiarkan langsung kepada audiens internasional melalui kanal-kanal media sosial.
YCAB Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada menciptakan kemandirian bagi anak muda melalui pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan promosi gaya hidup sehat. YCAB menggunakan inklusi finansial sebagai salah satu instrumen dalam memberikan kesempatan pendidikan untuk remaja kurang mampu, secara berkelanjutan.
Saat ini YCAB memiliki 55 rumah belajar bagi remaja putus sekolah dan tidak mampu di seluruh Indonesia dan 6 negara lainnya, dan membina hampir 103 ribu ribu ibu-ibu pengusaha mikro agar dapat menyekolahkan anaknya, dan membantu para lulusan untuk mendapat pekerjaan.
Sejak tahun 1999, YCAB telah memberikan dampak bagi lebih dari 3.3 juta anak muda. Tahun 2017, YCAB mendapatkan ranking #44 dari TOP 500 NGO Dunia, dan merupakan satu-satunya NGO Indonesia yang berada di Top 50 Dunia (www.ycabfoundation.org).
Tag
Berita Terkait
-
Talita Setyadi dan Misi Membawa Pastry Indonesia Mendunia
-
Salut! Meski Kerdil, Perempuan Ini Berhasil Menjadi Penari Top
-
Naila Novaranti, Sekretaris yang Jadi Pelatih Terjun Payung Dunia
-
Gagal Jadi "Addie MS", Rama Widi Harumkan Bangsa lewat Harpa
-
Haji Doni, Sang Juragan Mall Hewan Qurban Dari Depok
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Tanggapi Sengkarut Utang Kereta Cepat, AHY: Saya Tak Mau Ada Polemik!
-
AHY Ungkap PR Prabowo Setelah 1 Tahun Menjabat: 9,9 Juta Keluarga Tidak Punya Rumah
-
AHY Enggan Buru-buru Bangun Tanggul Raksasa Jawa, Khawatir Anggaran Membengkak
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Menteri dan Wamen Dapat Mobil Dinas Maung, Purbaya: Uang Ada, Tergantung Pindad?
-
Disuruh Prabowo Pindahkan Uang Korupsi Rp 13,2 T, Purbaya: LPDP Uangnya Masih Kebanyakan
-
Cara Mendaftarkan Nama ke DTKS Agar Bisa Terima Bansos, KIP, PKH Sampai Prakerja!
-
BSU Rp 600 Ribu Cair Lagi Oktober 2025? Jangan Asal Cek Rekening, Ini Faktanya
-
Menkeu Purbaya Ungkap Nasib Insentif Mobil, Singgung Kesiapan Industri Otomotif
-
Ditantang Dedi Mulyadi, Menkeu Purbaya: Mungkin Anak Buahnya Ngibulin Dia