Suara.com - Pihak PT Pansaky Berdikari Bersama (4Jovem) memastikan bahwa perusahaannya telah memiliki izin atau legalitas untuk beroperasi. Hal ini disampaikan demi menjawab pemberitaan yang sebelumnya sempat muncul soal dihentikannya aktivitas beberapa perusahaan investasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam pernyataan tertulisnya, pihak PT Pansaky Berdikari Bersama terutama menunjukkan acuan legalitas tersebut berdasarkan rilis atau siaran pers resmi OJK, yang antara lain dimuat di situs OJK pada 23 September 2017 lalu.
"Yang menyatakan bahwasanya PT Pansaky Berdikari Bersama telah memenuhi persyaratan dan mendapatkan legalitas resmi untuk beroperasi," ungkap pihak PT Pansaky Berdikari Bersama dalam keterangan tertulisnya.
Adapun dalam siaran pers OJK bernomor SP/2/SWI/2017 tersebut, pihak OJK melalui Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi atau Satgas Waspada Investasi, menyampaikan beberapa hal. Selain menginformasikan penghentian kegiatan sejumlah entitas, secara khusus memang dijelaskan pula soal sudah adanya izin usaha untuk PT Pansaky Berdikari Bersama.
"Sejak Januari-September 2017, Satgas Waspada Investasi telah menghentikan kegiatan usaha 48 entitas. Dari penghentian kegiatan tersebut, terdapat satu entitas yang telah mendapatkan izin usaha yaitu PT Pansaky Berdikari Bersama/4Jovem. Berdasarkan izin usaha yang dimiliki, kegiatan usahanya adalah melakukan penjualan langsung untuk produk "Jovem Glueberry dan Green Shake"," tulis pihak OJK dalam rilisnya.
Sebelumnya, pihak OJK di bagian lain juga menyampaikan bahwa penghentian kegiatan usaha terhadap sejumlah entitas itu sendiri dilakukan terutama dengan dua pertimbangan. Yaitu antara lain karena tidak adanya izin usaha produk yang ditawarkan, serta bahwa kegiatan penawaran investasi yang dilakukan berpotensi merugikan masyarakat karena imbal hasil atau keuntungan yang dijanjikan tidak masuk akal.
"Satgas Waspada Investasi meminta kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dalam menggunakan dananya. Jangan sampai tergiur dengan iming-iming keuntungan yang tinggi tanpa melihat risiko yang akan diterima," tulis pihak OJK pula di bagian lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini