Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution selaku Ketua Dewan Nasional KEK dan didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, pada Rabu (27/9/2017). Turut hadir pada acara peresmian ini Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian sebagai Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK Wahyu Utomo, Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto, beberapa pejabat yang mewakili anggota Dewan Nasional KEK antara lain dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, BKPM, serta beberapa Bupati, Pejabat Daerah dan para pelaku usaha.
KEK Palu ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2014 pada tanggal 16 Mei 2014. Dengan terpenuhinya kriteria kesiapan beroperasi, maka Dewan Nasional pada 9 Juli telah memutuskan bahwa KEK Palu dinyatakan siap beroperasi yang berarti sudah siap untuk menerima dan melayani investor yang berusaha di KEK.
Dengan lahan seluas 1.500 Ha, KEK Palu diperkirakan akan menarik investasi senilai Rp 92,4 hingga 2025 dan mempekerjakan 97.500 sumber daya manusia. Adapun total investasi pembangunan kawasan di KEK Palu direncanakan sebesar Rp1,7 triliun.
Dalam sambutannya Longki Djanggola mengucapkan terimakasih atas dukungan dan upaya dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sehingga KEK Palu akan segera diresmikan. Selain itu juga Longki mengungkapkan beberapa perkembangan KEK Palu, salah satunya adalah telah dibentuknya Dewan Kawasan dan Gubernur sebagai Ketua Dewan Kawasan, Badan Administrator dan Dewan Usaha Pengelola dan Pembangunan.
KEK Palu yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan kawasan pertama yang didesain oleh pemerintah sebagai pusat logistik terpadu dan industri pengolahan pertambangan di wilayah Sulawesi. Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun, KEK Palu melakukan beberapa aktivitas antara lain penyediaan infrastruktur di kawasan, Sumber Daya Manusia serta perangkat pengendali administrasi. Dengan kondisi seperti ini maka KEK Palu yang dibangun diareal seluar 500 Ha, sudah siap untuk beroperasi melayani investor dengan cepat.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi adalah melalui pembangunan infrastruktur, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Rencana pembangunan infrastruktur tersebut antara lain meliputi infrastruktur logistik seperti bandara, pelabuhan, jalan tol, kereta api, dan infrastruktur energi seperti pembangkit-pembangkit tenaga listrik dan kilang minyak.
Saat ini, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), Pemerintah memfokuskan pada pembangunan 245 proyek dan 2 program, yaitu program infrastruktur ketenagalistrikan dan program industri pesawat.
Dalam upaya pemerataan ekonomi, Pemerintah juga mendorong pembangunaan infrastruktur khusus yang tersebar di seluruh Indonesia melalui pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Upaya ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan, terutama di luar Pulau Jawa. Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan intra dan inter-wilayah dan untuk meningkatkan daya saing ekonomi melalui peningkatan nilai tambah dan rantai nilai atas bahan mentah atau sumber daya alam nasional.
Baca Juga: DPR akan Bentuk Forum Demi Kawasan Ekonomi Khusus Arun
“Kini sudah terdapat 11 KEK yang ditetapkan, ditargetkan pada tahun 2019 sudah ditetapkan 25 wilayah sebagai KEK di Indonesia. Dari 11 KEK tersebut, sebanyak 2 KEK sudah beroperasi, yaitu KEK Sei Mangkei dan KEK Tanjung Lesung. Dalam waktu dekat, 2 KEK lainnya juga akan beroperasi, yaitu KEK Mandalika, dan KEK Palu, yang hari ini akan kami resmikan pengoperasiannya,” kata Darmin.
Dengan peresmian beroperasinya KEK Palu diharapkan dapat meningkatkan gairah investasi kawasan tersebut, dan melihat bahwa secara geografis KEK Palu terintegrasi dengan Pelabuhan Pantoloan dan dilalui jalur strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia 2. KEK Palu sangat strategis karena dilalui jalur perdagangan nasional dan internasional, yang menghubungkan kota-kota di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Malaysia, dan Filipina. Dengan potensi geografis tersebut, KEK Palu diproyeksikan untuk menjadi hub strategis industri dan logistik koridor Utara – Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun