Batik keong gonggong khas Tanjungpinang (Suara.com/Risna)
Direktur Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian E. Ratna Utarianingrum mengatakan batik merupakan kekayaan nasional yang sangat bernilai.
"Saat ini pemerintah telah menetapkan setiap tanggal dua Oktober sebagai hari batik nasional," kata Ratna di acara Festival Batik Indonesia di gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2017).
Ratna menilai perkembangan industri batik berkembang terus dewasa ini.
"Sejak 2009, industri batik di dominasi oleh industri kecil dan menengah yang tersebar di 101 sentra. Sebagian besar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata dia.
Dia mengungkapkan bahwa Jepang, Amerika, dan Eropa merupakan pasar batik yang besar.
"Nilai ekspor batik di semester satu tahun 2017 mencapai 39,4 juta dollar AS, Jepang, Amerika dan Eropa menjadi pasar utama," katanya.
Dia memberikan apresiasi kepada masyarakat yang menghargai kekayaan budaya negeri sendiri, khususnya batik.
"Baik dari pegawai pemerintah, BUMN, ataupun swasta, serta masyarakat luas dari berbagai kalangan harus menggunakan batik. Serta meningkatkan permintaan produk batik yang mendorong tumbuhnya industri batik nasional," kata dia. [M. Fauzi Daulay]
"Saat ini pemerintah telah menetapkan setiap tanggal dua Oktober sebagai hari batik nasional," kata Ratna di acara Festival Batik Indonesia di gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2017).
Ratna menilai perkembangan industri batik berkembang terus dewasa ini.
"Sejak 2009, industri batik di dominasi oleh industri kecil dan menengah yang tersebar di 101 sentra. Sebagian besar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata dia.
Dia mengungkapkan bahwa Jepang, Amerika, dan Eropa merupakan pasar batik yang besar.
"Nilai ekspor batik di semester satu tahun 2017 mencapai 39,4 juta dollar AS, Jepang, Amerika dan Eropa menjadi pasar utama," katanya.
Dia memberikan apresiasi kepada masyarakat yang menghargai kekayaan budaya negeri sendiri, khususnya batik.
"Baik dari pegawai pemerintah, BUMN, ataupun swasta, serta masyarakat luas dari berbagai kalangan harus menggunakan batik. Serta meningkatkan permintaan produk batik yang mendorong tumbuhnya industri batik nasional," kata dia. [M. Fauzi Daulay]
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
Lestarikan Budaya Lokal, Batik Siger Terus Berkembang Bersama Pemberdayaan Rumah BUMN BRI
-
Daftar Maskapai RI yang Pakai Airbus A320
-
Viral Sebut Batik dari Malaysia, Telusuri Asal-Usul Aisha Retno
-
Bukan Batik Malaysia! Timur Kapadze Dapat Hadiah Batik Indonesia dari Sosok Ini
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak